Posts tagged ‘tucson’

June 11, 2013

Tucson, Arizona

Hal yang pertama dilakukan begitu mendarat di Tucson International Airport (TUS) adalah menuju tempat persewaan mobil. Tentu saja setelah bersua dengan tuan rumah sekaligus teman kami yang telah menunggu di sana. Car rental sudah sangat jamak ditemukan di tiap bandara di US. Berbagai operator rental mobil membuka counter di sini, mulai dari Zipcar, Hertz, Avis, Enterprise, Budget, Thrifty dan masih banyak lagi lainnya. Sebelum trip kami sudah membandingkan harga sebelum memutuskan operator yang menjadi pilihan kami saat itu, Enterprise. Demi penghematan kami menyewa mobil tanpa GPS dan asuransi. Lha, beresiko dong? Tidak juga, kebetulan asuransi mobil teman bisa di-transfer ke mobil sewaan, jadi tidak perlu beli asuransi lagi dari operator. Sedangkan GPS kami dapat dari hasil pinjaman teman dari teman yang tinggal di Tucson. Total jendral rental mobil 14 hari cukup USD 500 sahaja. Lumayan murah mengingat biaya ini dibagi berempat! Pelayanan customer service Enterprise di counter sewa dan pengembalian pun ramah dan menyenangkan. Recommended!

 

 pemandangan umum di Tucson, penuh dengan kaktus

pemandangan umum di Tucson, penuh dengan kaktus

 

pintu masuk museum

pintu masuk museum

Seusai makan siang, kami diajak berjalan-jalan ke Arizona-Sonora Desert Museum. Menengok kaktus katanya. Sepanjang rute menuju museum sudah menampakkan pemandangan ciri khas Tucson Arizona. Semak berduri dan kaktus! Tiket masuk museum ini USD 14.5 per orang. Selain cactus garden, di dalam museum ini juga terdapat kebun binatang dan berbagai jenis tanaman gurun. Cuaca jangan ditanya. Panas luar biasa. Selama kami di Tucson suhu siang hari tidak pernah kurang dari 86 F alias 30 C. Di hari kunjungan kami ke museum itu bahkan berkisar antara 100 – 110 F atau 37 – 43 C. Mari kita kipas-kipas! Di malam hari suhu bisa turun hingga 18 C, labil sekali ya?

diperlukan waktu puluhan tahun bagi kaktus untuk tumbuh setinggi ini

diperlukan waktu puluhan tahun bagi kaktus untuk tumbuh setinggi ini

salah satu kaktus yang memiliki bunga

salah satu kaktus yang memiliki bunga

Mendengar kata kaktus mungkin yang terbayang adalah tanaman berduri tajam berwarna hijau. Tetapi sebenarnya kaktus juga ada yang memiliki semburat warna kuning, oranye atau bahkan merah.

Kaktus yang menjadi ciri khas Sonora desert (padang pasir di mana kota Tucson terletak) adalah Saguaro, jenis yang tumbuh tinggi dan berusia panjang. Saguaro tanpa lengan disebut spear. Umumnya dibutuhkan waktu 75 tahun bagi kaktus untuk mulai memiliki lengan.

Sejauh mata memandang niscaya yang akan ditemui adalah kaktus.. kaktus.. dan kaktus. Tapi sebenarnya di dalam museum ini juga ada area khusus burung. Burung-burung tersebut terbang bebas di sekitar pengunjung. Mereka tidak akan lepas karena ditempatkan di semacam gedung dengan jaring-jaring rapat menyelubungi gedung tersebut. Khusus di area burung tersebut ada berbagai tanaman dan bunga-bunga lain selain kaktus. Bukan cuma itu, bahkan disediakan kolam ikan yang gemericik airnya memberi kesan segar di tengah gurun itu.

 taman kaktus

taman kaktus

 sempat ketemu tarantula juga, lagi jalan-jalan santai

sempat ketemu tarantula juga, lagi jalan-jalan santai

Bagi yang ingin mengunjungi Tucson dan sekitarnya mungkin harus bersiap-siap dengan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat, sunblock (SPF minimal 50) dan banyak-banyak air putih supaya tidak dehidrasi. Untung saja di dalam museum ini disediakan banyak spot tap water. Walau minum cukup banyak, saya sama sekali tidak ingin buang air kecil. Ngeri sendiri membayangkan apabila saya tidak minum.. Dehidrasi mengancam.

Garangnya sinar matahari juga merupakan ancaman tersendiri. Di hari pertama ini kami tidak sempat mengoleskan sunblock karena begitu mendarat langsung berjalan-jalan. Akibatnya bagi kulit ternyata cukup fatal. Bagi kulit sensitif, cahaya matahari yang intens seperti itu bukan hanya membuat kulit terbakar. Kalau efeknya ke orang bule mungkin hanya merah sesaat lalu beberapa hari kemudian kembali seperti semula. Kulit Asia saya dan suami lebih ribet lagi urusannya. Sudah kelam, di beberapa spot terasa gatal dan agak pedih kalau kena air. Alhasil beberapa hari berikutnya frekuensi oles-oles body lotion dipersering.

museum in panoramic view

museum in panoramic view

 

Setelah puas berkeliling museum, kami lanjut ke lokasi berikutnya: supermarket. Jangan salah sangka dulu, bukan hendak shopping oleh-oleh atau semacamnya tapi hendak membeli keperluan road trip semacam: rice cooker, beras, indomie, telur, kecap, saos sambal dan lain-lain. Lho, buat apa? Rencana road trip yang cukup lama lumayan menghabiskan biaya. Salah satu budget yang bisa dihemat adalah budget makan. Jadi untuk sarapan dan makan malam, cukup masak ala kadarnya di hotel, budget makan bisa dialokasikan hanya untuk makan siang saja.

Untungnya di sini ada supermarket Asia yang sangat besar. Berbagai jenis makanan impor ada di sana, bahkan dari Indonesia pun banyak. Sepanjang road trip 15 hari, saya dan suami berbekal satu kardus Indomie isi 30 hanya bersisa 2 hingga kami pulang! Tuh, lumayan hemat kan 🙂

Esok harinya tak lupa kami melakukan wisata kampus dengan mengunjungi universitas yang ada di Tucson, the University of Arizona. Herannya, universitas ini tidak banyak dijumpai mahasiswa yang berasal dari Indonesia. Selain teman kami, hanya ada 2-3 orang lagi yang berkuliah di sini. Mungkin setelah melihat kondisi iklim di sini, langsung mundur teratur.

 tapi bukan native American women beneran lo!

tapi bukan native American women beneran lo!

Kampus UoA ini lumayan luas dan.. gersang! Di mana-mana bebatuan dan pasir lengkap dengan beberapa kaktus. Sebenarnya masih ada banyak tanaman hijau sih, tetapi hawa yang terasa saat itu hanya panas, karena sama seperti hari sebelumnya, hari ini matahari juga sedang sale besar-besaran, dan mungkin juga karena tidak ada angin bertiup.

siapa mau sekolah di siniii? pencinta panas tentunya

siapa mau sekolah di siniii? pencinta panas tentunya

Tags: