Saya suka iseng membeli majalah untuk mengintip rubrik apa saja yang bisa saya isi. Salah satunya ya Female Magazine ini. Setelah melihat ada rubrik Travel, saya berinisiatif untuk mengirim naskah ke redaksi tanggal 14 Desember 2014. E-mail saya dibalas tak lama kemudian, kurang lebih tanggal 8 Januari 2015 dan akhirnya dapat konfirmasi akan dimuat 31 Januari 2015.
Beda dari media lain, saya diminta mengirimkan foto lengkap dengan deskripsi diri secara singkat. Waduh, apa ya yang mau saya tulis. Ini seperti kalau interview kerja dan ditanya “how do you describe yourself?”
Akhirnya saya ngarang sajalah, hehehe
Berikut hasil tulisan versi mentah-nya
Terpesona Arizona
Apabila disuruh memilih antara wisata gunung atau laut, saya akan mengajukan opsi baru ketiga yaitu wisata batu. Bukan batu biasa melainkan bentukan alam yang terjadi dari pasir selama berjuta-juta tahun lamanya dan masih berdiri kokoh sampai saat ini. Warna merah bebatuan terlihat kontras dengan birunya danau dan bahkan hijau pucatnya kaktus. Semua itu hanya bisa didapatkan di Arizona, negara bagian di perbatasan Amerika dengan Meksiko.
Mencapai Arizona
Arizona memiliki dua bandara yang terletak di kota yang berdekatan, yaitu Phoenix (kode PHX) dan Tucson (kode TUS). Tiket pesawat pulang pergi menuju Arizona ditawarkan mulai dari harga 16,5 juta rupiah. Untuk menjelajah di tempat-tempat yang lazim dikunjungi seperti Grand Canyon dan Hoover Dam, Anda dapat dengan mudah mengikuti berbagai tur yang tersedia. Namun bagi yang berjiwa petualang dan ingin lebih puas menjelajahi dengan jadwal yang lebih bebas, maka persewaan mobil menjadi solusi yang lebih tepat.
Mayoritas perusahaan Tour & Travel yang menawarkan paket hemat tidak memulai perjalanan dari Arizona, melainkan dari tetangga-tetangganya yang lebih komersil, yaitu Nevada dan California. Harga ditawarkan mulai dari USD 79 per orang. Tak ada salahnya untuk melakukan simulasi budget perbandingan antara menggunakan jasa tur atau berkelana sendiri. Untuk pilihan paket tur, bisa cek beberapa web seperti www.canyontours.com atau www.tours4fun.com.
Kaktus di Tucson
Suhu di kota Tucson di musim semi bisa mencapai 110 derajat Fahrenheit atau sekitar 43 derajat Celcius. Tak heran apabila kaktus tumbuh dengan subur di mana-mana. Tak puas dengan hanya memandangi kaktus di sepanjang jalan, saya memutuskan untuk mengunjungi Arizona-Sonora Desert Museum. Tiket masuk museum yang sering masuk dalam sepuluh besar Zoological Park di dunia ini sebesar 14.5 USD per orang. Di dalam museum terdapat kebun binatang, museum dan taman. Walaupun disebut taman, tetapi yang ada di dalam museum ini mayoritas adalah, apalagi kalau bukan, kaktus!
Senja di Sedona
Sedona adalah kota kecil di antara Coconino dan Yavapai di Utara Arizona. Daya tarik Sedona terletak pada deretan bebatuan merah yang memantulkan cahaya magis terutama di saat di saat matahari terbenam. Letak kota ini hanya berjarak sekitar 113 mil yang bisa ditempuh sekitar 2 jam perjalanan dari Grand Canyon. Semburat warna oranye yang dipantulkan saat matahari terbit dan terbenam mampu memukau turis sehingga merupakan hal yang umum bagi penyelenggara Tour & Travel untuk menyediakan paket ke Grand Canyon sekaligus ke Sedona.
Di puncak Sedona terdapat sebuah gereja, Chapel of Holy Cross yang banyak dikunjungi wisatawan. Berlokasi di tengah deretan bebatuan yang dramatis, pemandangan dari jendela gereja sangat spektakuler, apalagi saat matahari tenggelam. Tak heran saat saya ke sana menjelang pukul enam sore, banyak pengunjung yang menyempatkan diri berdoa di dalam kapel suci ini.
Ngarai Berpasir Antelope Canyon
Antelope Canyon adalah ngarai yang terbentuk dari batu berpasir selama ribuan tahun. Saat ini obyek wisata Antelope Canyon dikelola oleh suku Navajo karena memang terletak di kawasan milik mereka. Suku Navajo adalah suku Indian yang tinggal di Timur Laut Arizona, Tenggara Utah, dan Barat Laut New Mexico. Terdiri dari dua ngarai, Lower Canyon dan Upper Canyon, keduanya menawarkan keunikannya masing-masing.
Kedua ngarai ini bagaikan surga bagi para fotografer, amatir maupun profesional sehingga tak heran apabila ada yang menyebut Antelope Canyon merupakan obyek ngarai yang paling banyak dipotret. Untuk mengabadikan keelokan keduanya tidak diperlukan keahlian fotografi khusus, hanya timing dan sudut yang tepat. Waktu terbaik untuk mengunjungi ngarai adalah siang hari di saat musim panas karena sorotan cahaya matahari yang masuk melalui celah sempit akan dipantulkan dengan anggunnya oleh dinding batu ngarai.
Upper Antelope Canyon dikenal dengan sebutan Tsé bighánílíní dalam bahasa Navajo, yang artinya “tempat di mana air mengalir melalui batu”. Upper Antelope Canyon lebih sering dikunjungi wisatawan baik dalam maupun luar negeri karena lokasinya yang mudah dijangkau dan seluruh areanya terletak di atas tanah sehingga untuk mengunjungi ngarai tidak dibutuhkan kondisi fisik yang prima. Ngarai ini menarik pengunjung berbagai usia, mulai dari anak-anak sampai kakek-nenek.
Lain halnya dengan Lower Antelope Canyon. Kondisinya yang terletak di bawah tanah dengan medan yang lebih menantang membuat ngarai ini hanya dikunjungi oleh wisatawan dengan kondisi fisik yang baik. Dalam bahasa Navajo ngarai ini disebut dengan Hasdeztwaz yang berarti “lengkungan batu spiral”, sebuah ungkapan yang tepat karena di dalam ngarai berlekuk liku.
Lake Powell & Glen Canyon Dam
Pernah membayangkan bendungan yang sedemikian cantiknya sampai-sampai menarik minat wisatawan? Salah satu bendungan yang apik di Amerika terletak di Arizona, yaitu Glen Canyon Dam yang membentuk Lake Powell. Danau ini merupakan salah satu bendungan tertinggi di dunia yang membelah Utah dan Arizona. Walaupun merupakan yang tertinggi, danau buatan ini masih kalah besar dibandingkan Lake Mead yang tersohor dengan Hoover Dam.
Di balik birunya Lake Powell tersimpan fungsi yang istimewa, yaitu sebagai penyedia tenaga listrik bagi Colorado, Utah, Wyoming dan New Mexico. Sebagai tempat wisata Lake Powell sering dikunjungi karena menawarkan spot yang menarik untuk memancing, berenang, atau sekadar wisata dengan menggunakan boat atau kayak.
Lake Powell dapat dinikmati dari beberapa sudut. Saat itu saya menikmatinya dari Wahweap Bay yang terletak di sisi Selatan. Dengan mengeluarkan uang sebesar 45 USD per orang pengunjung bisa menikmati boat tour selama kurang lebih 60 menit. Boat ini dilengkapi dengan audio tour, di mana peserta tour dipersilahkan untuk mengambil headset dan semacam alat penerima radio untuk kemudian didengarkan sepanjang perjalanan. Efektif dan efisien, karena kru kapal tidak perlu berteriak-teriak sepanjang tour dan peserta dapat mendengarkan informasi dengan suara jernih.
Horseshoe Bend
Horseshoe Bend adalah meander dari Sungai Colorado yang berbentuk tapal kuda. Meander merupakan bentukan sungai yang berkelok-kelok akibat terjadinya erosi dalam jangka waktu yang lama. Lokasi Horseshoe Bend sekitar 5 mil atau 8 kilometer dari Lake Powell. Kombinasi antara jernihnya air Lake Powell dengan bentuk meander yang unik dan bebatuan merah di sekitarnya menjadikan harmoni warna yang senada.
Untuk menjangkau obyek wisata ini tidak diperlukan biaya. Di dekat areal parkir mobil ada papan yang memberi informasi bahwa masih diperlukan ¾ mil atau 1.2 kilometer lagi sebelum sampai di tujuan. Harus saya akui, ¾ mil mungkin terdengar dekat tetapi sesungguhnya perjalanan itu tidak mudah karena kontur bukit yang naik turun dan berpasir bagaikan di pantai.
Tak ada pagar pengaman di tepian tebing Horseshoe Bend sehingga pengunjung dapat mencapai mengambil gambar sedekat mungkin dari tepi ngarai. Terlalu menyeramkan bagi saya yang takut ketinggian untuk mengambil pose tepat di tepian tebing sehingga saya cukup puas dengan beberapa gambar yang saya abadikan dari kejauhan.
Hoover Dam
Kalau Lake Powell dimaksudkan untuk menyediakan daya bagi empat negara bagian, Lake Mead ditujukan menyokong enam negara bagian. Hoover Dam, bendungan yang membentuk Lake Mead ini dibangun tahun 1931 – 1936. Nama Hoover diambil dari Herbert Hoover, Presiden Amerika Serikat ke-31. Walaupun secara geografis Hoover Dam terletak di Nevada, tepatnya di kota Boulder, tetapi bendungan ini terletak persis di perbatasan antara Arizona dan Nevada. Jadi
Hoover Dam berfungsi sebagai penyimpanan cadangan air terutama untuk irigasi pertanian di Southern California. Tak hanya itu, bendungan ini menyediakan daya listrik dan air bagi kota metropolitan di sekitarnya seperti Los Angeles. Namun Hoover Dam punya arti lain bagi Amerika, yaitu sebagai simbol kemegahan yang menjadi pengingat bahwa di tahun 1930 Amerika berhasil memanfaatkan alam dengan menerapkan teknologi mutakhir.
Visitor Center Hoover Dam menawarkan Powerplant Tour bagi pengunjung yang berminat. Terdiri dari 30 menit tour dengan kombinasi antara pemandu, audio dan film yang berisi penjelasan lebih mendalam tentang sejarah Hoover Dam, pembangunan yang melibatkan 6 negara bagian dan 6 perusahaan besar, manfaatnya di masa kini, bahkan sampai ke generator, tangga, terowongan dan pipa yang digunakan di awal pembangunan Hoover Dam. Cukup mencengangkan, mengingat bendungan ini dibangun tahun 1930. Tour ini bisa diikuti dengan mengeluarkan uang sebesar 11 USD.
Monument Valley
Suku Navajo memiliki sebutan sendiri untuk bentangan alam yang menakjubkan ini. Tsé Biiʼ Ndzisgaii, yang artinya lembah berbatu. Dataran tinggi tandus ini terletak di perbatasan antara Arizona dan Utah sekaligus merupakan bagian dari deretan Colorado plateau yang tersohor.. Tak mungkin salah mengenalinya karena monumen alami ini memiliki ciri khas gugus batu berpasir setinggi 1.000 kaki atau sekitar 300 meter.
Sebelum memasuki area Monument Valley kita harus membeli tiket terlebih dahulu sebesar $20 per mobil dengan penumpang maksimal 4 orang. Apabila lebih dari 4 akan dikenai biaya tambahan $10 per orang.
Setelah melewati loket tiket, pengunjung bebas untuk memilih menyusuri self guided tour atau ikut salah satu tur dengan menggunakan jeep. Harga yang harus dikeluarkan untuk mengikuti guided jeep tour berkisar antara $50 – $85 per orang, tergantung dari jenis dan kapasitas tur yang dipilih. Konon perjalanan menggunakan jeep lebih disarankan karena jenis kendaraan ini lebih tangguh dan dapat menempuh jarak yang lebih jauh ketimbang tur dengan mengendarai mobil biasa. Kontur jalan yang berbatu serta debu yang beterbangan dan mengganggu pandangan menjadi penghalang utama.
Grand Canyon
Walaupun disebut paling akhir, bukan berarti Grand Canyon merupakan obyek wisata paling tak menarik. Justru sebaliknya, bentukan alam ini mampu mengundang decak kagum siapapun yang memandangnya. Sisi yang jamak dikunjungi oleh wisatawan adalah South Rim karena ketersediaan fasilitas yang lengkap. Namun sesungguhnya pengunjung dapat menikmati dari berbagai sisi yaitu Utara, Barat dan Selatan. Ada beberapa cara untuk menikmati obyek wisata ini yaitu dengan berjalan kaki, naik sepeda atau dengan menggunakan shuttle. Setelah membayar tiket masuk sebesar 25 USD per mobil yang berlaku selama tujuh hari, pengunjung dapat langsung masuk area parkir dan mengunjungi pusat informasi.
Di sini pengunjung mendapat peta yang berisi informasi hiking trail yang ditawarkan, sepeda yang dapat disewa, bahkan rute shuttle gratis yang disediakan. Penjaga Visitor Center itu juga memberi saran titik mana saja yang paling banyak diminati wisatawan. Berdasarkan informasi yang diberikan, saya pun bersemangat menuju Hermit Rest Route dan singgah di Trailview Overlook, Hopi Point, Mohave Point dan Pima Point. Saran yang diberikan sungguh tepat karena pemandangan yang tersaji tak henti-hentinya membuat saya terpesona.
Arizona ternyata memang negara bagian penuh pesona. Dari perbincangan dengan beberapa pengunjung di setiap obyek wisata dapat ditarik kesimpulan bahwa nama negara bagian ke-48 ini harum di luar Amerika. Saya bukan satu-satunya pengunjung mancanegara. Beberapa dari mereka bahkan menghabiskan waktu beberapa minggu untuk berkelana mengelilingi Arizona. Beberapa hal yang perlu diingat sebelum mengunjungi Arizona adalah jangan sampai melupakan tabir surya, air minum dan mengenakan pakaian serta sepatu yang nyaman. Tiga hal tersebut mungkin sering dipandang enteng namun sesungguhnya sangat penting mengingat perjalanan yang cukup melelahkan.
Tips for Your Trip!
Arizona merupakan salah satu negara bagian yang beruntung mendapatkan curahan matahari terus-menerus sepanjang tahun. Bulan April – Mei merupakan waktu yang ideal untuk menikmati keindahan bebatuan Grand Canyon dan sekitarnya tanpa harus tersiksa oleh sinar matahari yang sangat menyengat.
Persewaan mobil di Amerika relatif cukup mudah bagi wisatawan. Cukup dengan menunjukkan identitas diri berupa paspor, SIM dan kartu kredit, kita dapat memilih mobil yang ingin digunakan. Jangan lupa untuk memastikan bahwa nama di ketiga dokumen tersebut sama karena penyewa tidak diijinkan membayar dengan menggunakan kartu kredit orang lain. SIM dan kartu kredit Indonesia diakui di Arizona, jadi jangan ragu untuk melangkah menuju konter persewaan mobil.
Tarif mobil yang ditawarkan sangat bervariasi tergantung model yang diinginkan, tanggal ambil dan pengembalian mobil, durasi dan tentunya perusahaan persewaan. Jangan lupa untuk mengecek harga antar perusahaan di situs penyedia pembanding harga seperti www.hotwire.com, www.kayak.com, www.expedia.com dan tentu saja situs perusahaannya langsung. Beberapa nama yang tersohor antara lain Hertz, Enterprise, Avis, Budget, Alamo dan Thrifty. Anda juga bisa memesan langsung dari Indonesia, lho.
Selain tarif yang tercantum, Anda disarankan mengambil asuransi yang nominalnya beragam, mulai dari USD 9 sampai USD 25 per hari. Perhatikan dan baca betul klausul yang tertera. Apabila ada hal yang tidak Anda mengerti, petugas konter akan dengan senang hati menjelaskannya.
Visa
Informasi lengkap pengajuan permohonan visa Amerika dapat dilihat di link berikut: http://indonesian.jakarta.usembassy.gov/id/visas/mengajukan_visa.html
Secara singkat, langkah-langkahnya dapat dirangkum seperti di bawah ini:
- Membayar biaya visa sebesar $160 (Rp. 1.865.000,00)
- Mengisi Formulir DS-160 di web Kedutaan Amerika
- Mengisi profil permohonan wawancara
- Mengikuti wawancara (tidak dapat diwakilkan)
Mata Uang
Mata uang yang digunakan adalah US Dollar (USD)
How to Get There
Tiket Jakarta – Phoenix dapat diperoleh mulai dari $1.524 pulang pergi dengan rute Jakarta – Tokyo – Los Angeles – Phoenix. Waktu yang tepat untuk berkunjung adalah di bulan April karena belum terlalu panas.
Where to Sleep In
Website pembanding harga juga berguna untuk mendapatkan gambaran harga hotel. Hotel di kota dekat tempat wisata seperti Sedona memasang harga minimum 500.000 per malam di musim non liburan dan bisa mencapai 1,5 juta per malam saat peak season.