Posts tagged ‘nyc’

February 12, 2014

New York City, New York – February 2014

Akhir pekan lalu saya dan suami diajak oleh teman untuk jalan-jalan ke NYC. Kami sih hayuk aja, soalnya jarak Syracuse – NYC relatif dekat, hanya 4.5 perjalanan dengan mobil atau 5 jam kalau menggunakan Megabus. Segera saya susun agenda apa saja yang harus dilakukan di New York.

Roosevelt Island Tramway

Seperti biasa, kami numpang menginap di rumah atasan kantor kami di Queens, NY sementara di siang hari dihabiskan di Manhattan. Biasanya kami hanya melewati Roosevelt Island dengan menggunakan subway alias kereta bawah tanah. Kali ini kami ingin mencoba sarana transportasi lain yang disediakan oleh pemerintah, yaitu tramway. Lagipula arahnya memang sama dengan arah kami pulang, jadi kenapa tidak?

Tramway ini sebenarnya bukan dikhususkan untuk turis, ini sekedar transportasi biasa untuk penduduk. Tarifnya pun sama seperti tarif subway dan bis, yaitu $2.5 sekali jalan. Pemandangan dari atas tramway lumayan indah, paling tidak melihat sisi lain dari keramaian kota. Plus, begitu menginjak di sisi pulau, kami disambut suasana hening yang berbeda sekali dengan hiruk pikuk kendaraan di sisi Manhattan

map

Berhubung tramway hanya menghubungkan antara Manhattan dengan Roosevelt Island dan sebaliknya, untuk pulang ke Queens kami harus menyambung dengan subway.

Rockefeller Center

Haaa..  setelah hampir pulang ke Indonesia akhirnya kami punya kesempatan untuk menaiki gedung tinggi di New York. Pilihannya antara Empire State Tower atau Rockefeller. Konon banyak orang yang bilang bahwa lebih baik naik Rockefeller karena bisa lihat Empire State, hahahaha.. Saya sudah membeli tiket online demi mengurangi kemungkinan antri. Tetapi sebenarnya sewaktu kami datang tidak banyak orang yang antri. Entahlah, mungkin juga karena saat itu masih terbilang pagi dan belum banyak turis yang datang.

Berhubung sebelumnya sudah pernah naik Sears Tower di Chicago yang dilengkapi dengan lantai tembus pandang, Rockefeller ini tidak semenarik Sears (sorry to say).

Lion King Musical

Sejak tahun lalu saya ingin menonton Lion King karena kabarnya pertunjukan ini paling spektakuler dengan tata panggung, kostum dan musik yang keren. Saat itu saya cek harga tiket Lion King dan ternyata harga paling murah adalah $300 plus plus per orang. Berarti untuk 2 orang bisa habis $700. Alamak, mau makan apa nanti di sisa bulan kalau allowance habis gara-gara nonton Broadway. Entah apa sebabnya, tahun ini saya iseng cek harga tiket lagi ternyata sudah turun secara signifikan. Hayuk lah, daripada nanti di Indonesia kepikiran terus, tiket Lion King langsung dibayar.

Begitu memasuki Minskoff Theatre, saya langsung paham mengapa tiket pertunjukan ini lebih mahal ketimbang Chicago the Musical yang kami tonton tahun lalu. Bangunan teaternya saja jauh lebih besar dan berkesan mewah, sangat berbeda dengan Ambassador Theatre yang begitu masuk gedung langsung disambut pintu masuk ke dalam ruangan teater. Kalau di Minskoff, setelah masuk gedung pengunjung harus naik eskalator dulu dan disambut oleh ruangan yang lega sebelum kemudian ada pintu masuk ke dalam ruang pertunjukan.

Gedung teater Minskoff ini terletak tepat di Times Square sehingga kami bisa melongok dari luar jendela dan melihat pemandangan khas New York City.

Sayang sekali selama pertunjukan tidak diijinkan untuk mengambil gambar sama sekali karena berkaitan dengan hak cipta. Tahu sendiri khan kalau di negara maju yang namanya hak cipta ini sangat dihargai dan dilindungi secara ketat oleh hukum. Jadi foto di bawah ini diambil hanya sekedar menunjukkan ukuran teater yang luas dan saat itu tak ada tempat kosong tersisa.

Kesan setelah menonton Lion King the Musical: takjub! Akting para pemainnya keren ditunjang dengan tata kostum yang sesuai. Bayangkan saja, di pertunjukan ini ada jerapah, hyena, gajah rusa dan berbagai jenis binatang lain diperankan dengan ciamik. Jerapah benar-benar tinggi, gajah yang ditampilkan besar sekali, rusa bergerak dengan gemulai, belum lagi rerumputan yang bergoyang ke sana kemari. Whew, apik nian! Tak heran harga tiketnya mahal ya.

Walaupun secara garis besar hanya tiga tempat yang kami kunjungi, ternyata lumayan melelahkan juga ya. Tapi paling tidak saya puas sekali dengan kunjungan kali ini karena akhirnya mencoba naik tramway, mengunjungi Rockefeller dan menyaksikan Lion King secara langsung. Hmm.. agenda ke NYC berikutnya ke mana lagi ya?

Tags:
January 30, 2014

Kopi Darat

Siapa sangka jauh-jauh di negeri orang saya bisa kopdar juga dengan teman yang sebelumnya hanya dikenal di dunia maya. Ajang perkenalannya berbeda-beda mulai dari Twitter, blog bahkan sampai Mafia Wars!

Twitter
Berawal dari badai Sandy yang terjadi tahun 2012 lalu, saya di-mention Arga yang menanyakan keadaan saya dan Tia dalam satu tweet. Berhubung Tia ini orangnya ramah, dia langsung mention saya juga dan kemudian kenalan lewat Twitter. Tia ternyata tinggal di NYC, kota favorit saya. Setelah beberapa kali balas-balasan tweet, akhirnya jadilah kami janjian bertemu di sebuah rumah makan Pakistan di Hell’s Kitchen. Makin lama ngobrol kok makin banyak persamaan dengan Tia. Hal yang mengejutkan adalah ternyata kami tinggal di kawasan yang sama di Jakarta! Dan saya curiga kalau sebenarnya saya sering lewat rumah Tia. Halah, jauh-jauh kenalan di NYC, ternyata tetangga sebelah :p

2

dilihat dari kostum saya dan suami sih sepertinya ini Fall atau Winter tahun lalu

Apakah itu pertemuan terakhir? Tentu saja tidak.. Beberapa bulan kemudian Tia kembali mengajak bertemu setelah tahu saya dan suami main ke NYC lagi. Kali ini bertemu sambil makan di kawasan Chinatown.

4

nah yang ini tidak jelas di musim apa. bisa Spring atau Summer

Sayangnya walaupun sudah 2 kali bertemu tapi kami masih belum sempat kenalan dengan suami Tia karena suaminya selalu sedang di kantor. Ya salah sendiri janjian ketemuan di jam kerja, hehehe.

Blog

Nah kali ini dengan penggemar drama Korea & buku nih. Kenalan lewat blog, suatu saat Ine meninggalkan jejak komentar di salah satu postingan blog saya yang kemudian dilanjutkan dengan saling komentar dan e-mail serta SMS-an. Sekali waktu pernah nyaris ketemu di Chicago, sayang jadwalnya tidak cocok sehingga kami hanya dadah dadah lewat SMS saja. Eh ternyata saat liburan musim panas kami diajak teman untuk menemani ke Ann Arbor, kota tempat tinggal Ine. Asyik, bisa kenalan nih. Ine & Sandy (suami Ine) ternyata adalah teman kuliah salah satu teman saya di kantor (halah, mbulet). Ternyata dunia kecil sekali yaa..

3

ngga janjian tapi kerudung dan baju bisa samaan

Mafia Wars

Haaa.. Ini dia kopdar yang paling tidak terduga. Circa 2008 saya getol sekali main Mafia Wars di Facebook sampai-sampai saya add orang-orang yang tak dikenal demi naik level. Salah satu yang saya add adalah seorang kakek bernama Gordon yang tinggal di North Carolina. Kebetulan setiap saya pasang status selalu disahut oleh pak Gordon ini, kadang juga beliau suka mengajak ngobrol di chat. Sampai suatu saat saya berkesempatan ke Amerika, Gordon juga rajin menyapa di chat atau kolom komentar mengenai sampai kapan saya di sini, di Amerika ngapain saja, bisa ketemuan atau tidak, terlebih setelah tahu saya dan suami di sini sudah sampai mana-mana.

tuh, ditagih teruss

tuh, ditagih terus

Sampai akhirnya suatu saat saya punya waktu dan kesempatan untuk lewat kota tempat tinggal Gordon. Jadilah kami janjian untuk sarapan bersama di kedai kopi. Sayang sekali saat itu kami tidak punya banyak waktu, tapi dari perbincangan singkat itu terlihat kalau Gordon pun senang bertemu dengan kami. Bayangkan saja, awalnya hanya sahut-sahutan di dunia maya dan masing-masing terletak di belahan dunia yang berbeda kok pada akhirnya bisa bertemu. Bisa dipahami khan excited-nya kami?

1

Jadi, siapa yang akan mengajak saya kopdar lagi? Saya bersedia nih 🙂

Tags: ,
November 3, 2013

New York City, New York – Oct 2013 (Day 2)

Hari pertama kunjungan kami ke NYC dihabiskan mengunjungi tempat menarik yang ada di seputaran Bronx, salah satu borough di NYC. O iya, borough itu mungkin kecamatan ya kalo di Indonesia? Saya juga tidak mengerti sih hehehe. Selain Bronx, borough lainnya di NYC adalah Manhattan (borough yang ini pasti semuanya sudah paham), Queens (orang Indonesia banyak bermukim di borough yang ini), Brooklyn dan Staten Island.

Staten Island Ferry

Di ujung selatan (dan barat) Manhattan, banyak ditemukan dockdock tempat kapal bersandar. Tak heran, di situ pulalah kita bisa menemukan banyak pelabuhan, termasuk di antaranya pelabuhan penyeberangan ferry ke Staten Island dari Manhattan. Staten Island Ferry Station ini menjadi menarik karena selain tiket ferrynya gratis, kita juga bisa memanfaatkannya untuk menengok patung Liberty.

Sebelumnya, saya mendapatkan cerita dari seorang tour guide bahwa ada 3 cara yang bisa dilakukan apabila berkeinginan melihat patung Liberty:

  1. Mendatangi langsung Liberty Island, menggunakan kapal dari Battery Park dengan tiket paling murah $17 seperti tercantum di sini
  2. Memutari seputaran Liberty Island, menggunakan kapal pesiar dari CitySightsNY dengan tiket sekitar $64, atau
  3. Melewatinya, memanfaatkan ferry dari Staten Island Ferry seperti yang kami lakukan saat itu

Dengan perjalanan ini, juga berarti kami pun sukses melakukan ketiga cara tadi hehehe. Staten Island Ferry merupakan cara termurah (wong gratis!). Selain itu, kita bisa mengambil foto patung Liberty bagus sekali. Cuma sayangnya, bukan untuk foto bersama ya! Karena untuk foto bersama hasilnya kurang memuaskan, mengingat kita sebagai obyek foto selalu berada dalam bayang-bayang matahari alias backlight. Langsung mendatangi Liberty Island wajib dilakukan untuk mendapatkan foto bersama dengan hasil yang paling optimal 🙂

bagian depan pelabuhan

salah satu sisi ferry. bersih ya

Tuh, patung Liberty-nya bisa terpotret tepat di tengah, lengkap dengan bendera negara.

miss Liberty

pemandangan dari ferry

Ferry menyeberang ke Staten Island hanya memakan waktu 15 menit, kita bisa meluangkan waktu untuk berjalan-jalan di sekitar Staten Island atau memilih langsung kembali ke Manhattan dengan ferry berikutnya.

The Charging Bull Statue

Saya memilih langsung kembali karena masih ada beberapa tempat di sekitar Financial District yang ingin dikunjungi. Salah satunya adalah patung the Charging Bull yang ada di Broadway St. Patung ini selalu menarik orang untuk mendatangi. Untuk sekedar berfoto bersama, kita harus sabar mengantri dan tak jamak terjadi, adu serobot dengan pengunjung lainnya… Ini mungkin tak lazim buat orang Amerika, tapi normal buat kita bukan? Hehehe

sempat colek sedikit

Stock Exchange

Siapa yang tidak mengenal Wall Street? Mumpung lagi di Financial District, saya meluangkan waktu untuk berfoto di depan gedung yang katanya pusat perputaran modal dunia ini.

gedungnya tuiiinggi

ini sisi bagian belakang

Brown Brothers Harriman

Ada apa di sini sampai mampir segala? Kebetulan kantor BRI New York Agency terletak di gedung ini. Walaupun dulu sudah pernah mampir, boleh donk main lagi.

kali aja suatu saat bisa berkantor di sini

Ground Zero a.k.a. 9/11 Memorial

antrian menuju 9/11 Memorial

tiket masuk Memorial

Tragedi runtuhnya menara kembar WTC tahun 2001 meninggalkan bekas yang mendalam di sini, buktinya mereka tidak berencana untuk membangun apapun di bekas reruntuhan2 menara raksasa ini dan membangun 2 buah kolam dengan air mancur untuk mengenang baik korban maupun sukarelawan yang harus kehilangan nyawa di hari itu.

Tempat inilah yang sebenarnya menjadi tujuan utama kami di hari kedua. Kita bisa mengakses pass secara online ataupun mendapatkannya langsung di lokasi. Pemegang pass online mendapatkan keuntungan bisa memotong antrian pemeriksaan keamanan yang di hari itu cukup mengular. Kalau tidak mau capek antri, silahkan akses pass-nya di sini. Pass bisa didapatkan dengan cuma-cuma, tapi kita diharapkan memberikan donasi di charity box yang sudah disediakan.

Pengunjung harus melewati security screening seperti layaknya di bandara, semua tas, jaket, ikat pinggang dan perangkat elektronik harus dilepas dan ditaruh di tray untuk dilewatkan di mesin X-Ray. Bedanya di sini, kita tidak perlu sampai melepas sepatu. Setelah melewati screening, kita dipersilahkan berjalan sekitar 800 meter untuk mencapai kawasan memorial.

pool

9/11 Memorial sendiri berupa 2 reflecting pool yang disebut juga North Pool dan South Pool, yang dibangun di bekas reruntuhan menara WTC. Di sekelilingnya dipasang penanda seluruh nama-nama korban dan sukarelawan yang meninggal dunia saat kejadian.

nama-nama korban

Setelah puas berkeliling area memorial, saya pun beranjak pulang.

Jadi setelah kunjungan ke-5 ini apakah sudah bosan ke NYC? Tentu saja belum. Masih ada Rockefeller Center, berbagai pertunjukan Broadway, dan Brooklyn yang belum dijelajahi.

Tags:
November 2, 2013

New York City, New York – Oct 2013 (Day 1)

Akhir pekan lalu kami jalan-jalan lagi ke New York City. Kok sering sekali ke kota itu? Habis memang menarik sih, banyak yang bisa dilihat, dikunjungi, sudut tempat foto-foto dan tempat menginap yang gratis, hahaha! Bener-bener deh saya merasa sangat beruntung bisa punya tebengan gratis di kota mahal ini. Belum lagi tuan rumah yang baik dan ramah, kamar yang homey, dan lokasi rumah yang dekat dari stasiun subway membantu kami yang doyan jalan-jalan ini.

Total kami di sini selama 4 hari, tetapi efektif jalan-jalan hanya 2 hari karena hari pertama dan terakhir khan hari perjalanan. Jarak tempuhnya lumayan lho, Syracuse – NYC yaitu sekitar 4 jam. Berhubung sudah masuk Fall yang berarti udara dingin mulai berhembus, jaket gembung, mantel dan syal sudah harus dibawa. Benar saja, di beberapa tempat saya bahkan harus mengenakan sarung tangan karena angin yang bertiup kencang.

Bronx Zoo

Menurut Travel Channel, kebun binatang di Bronx ini adalah yang terbesar. Tepatnya ini kutipannya:

Tourists and locals alike flock to the Bronx Zoo, the nation’s largest metropolitan animal park, stretching some 265 acres. Opened in 1899, the Bronx Zoo houses more than 4,000 animals representing 600 species, in an environment that emulates a variety of habitats, like African plains, Himalayan mountains and Asian forests.

Sebelumnya saya cek di Google Maps, kok waktu tempuh dengan menggunakan subway lumayan juga ya, sampai 1 jam lebih. Tapi apa boleh buat, daripada naik mobil yang sudah tentu boros bensin dan parkir, dibela-belain kami berangkat ke sana.

1 jam perjalanan

1 jam perjalanan

di dalam subway menuju Bronx

Begitu sampai di stasiun tujuan, kami sempat tolah-toleh bingung arah harus berjalan ke arah mana. Begitu mengecek Google Maps di iPad tiba-tiba ditegur pria yang baru saja memarkirkan mobilnya. Dia bisa langsung menebak kalau kami ingin ke kebun binatang. Katanya banyak orang yang sama kebingungannya dengan kami di situ, jadi dia maklum dan langsung menunjukkan arah.

Perjalanan dari stasiun ke Bronx Zoo lumayan juga, sekitar 15 menit, melewati taman kota, daerah pertokoan, terowongan, baru sampai deh. Daerah pertokoannya unik lho, bagaikan areal alun-alun kota Tegal dengan berbagai toko yang memajang dagangan serba rupa di depan toko. Bedanya cuma orang-orangnya berbahasa Inggris, hihihi.

di terowongan dekat Bronx Zoo

Sewaktu masih di Syracuse saya cek di sini dan agak kaget juga karena tiket masuk Bronx Zoo lumayan mahal, yaitu $30.56 jika membeli online dan $33.95 apabila membeli langsung di sana. Untung saja saya tidak membeli online karena ternyata harga tiket yang ditawarkan termasuk berbagai macam ride and attractions. Sewaktu kami membeli tiket di loket langsung, ternyata ada pilihan General Admission yang hanya sebesar $17 per orang. Wah kok curang begini ya, General Admission tidak dicantumkan di webnya.

tuh, baru ada keterangan kalau ada tiket versi murah

Alasan saya tertarik ke Bronx Zoo ini selain karena merupakan yang terbesar di Amerika, juga karena di sini ada pinguin dan beruang kutub. Kalau hewan yang lain sih saya tidak terlalu menarik buat saya, wong di Ragunan juga ada, hehehe

beruangnya lagi males

suami saya iseng banget adu keras kepala

di depan salah satu atraksi

pinguin!

yang lain asyik berenang

Yankee Stadium

Suami saya semangat mengajak ke stadium baseball ini yang letaknya tak jauh dari Bronx Zoo, hanya berjarak 1 stasiun subway. Mumpung lagi di Bronx, ya sekalian deh.

di depan stadium

Hari itu pun ditutup dengan kaki pegal-pegal mengelilingi kebun binatang dan naik turun tangga stasiun subway 😀

Tags: