New Orleans, Louisiana atau yang sering disebut dengan NOLA merupakan sebuah kota yang cantik dengan kebudayaan unik. Kota ini lekat dengan Perancis, mulai dari asal usul namanya, makanan khas, kawasan terkenal, musik bahkan sampai festival tahunan yang kental dengan pengaruh Perancis. Kami tiba di New Orleans Minggu larut malam. Untung saja hotel kami terletak di French Quarter, kawasan paling tua di sini dan sekaligus terkenal akan hiburan malamnya. Perkiraan saya akan mendapati kota yang hiruk pikuk ternyata salah. Mungkin juga disebabkan karena waktu yang tidak tepat, siapa yang masih dugem di Minggu malam, hehehe.. Ditambah cuaca saat itu hujan rintik-rintik, jadi semakin sepilah French Quarter.
Walaupun sepi, banyak bar, pub dan restoran yang buka di sepanjang jalan. Atau jangan-jangan ramainya itu ada di dalam bar ya?
Selepas beristirahat semalam, sebelum check out kami sempatkan diri untuk menjelajahi daerah sekitar hotel.
Dari hotel, kami melanjutkan ke tujuan berikutnya yaitu Mardi Gras World yang memiliki tagline ‘Where Mardi Gras is Made!’. Dengan harga tiket sebesar $19.95 untuk dewasa dan $15.95 untuk pelajar, saya cukup puas menikmati aneka ragam aktivitas yang ditawarkan di sini. Tour dimulai setiap setengah jam, diawali dengan briefing singkat sambil melihat-lihat workshop sungguhan di mana pengrajin menyiapkan berbagai patung, kendaraan, ornamen dan gemerlapnya benda-benda yang digunakan untuk parade Mardi Gras. Mardi Gras tahun 2014 akan diadakan bulan Februari dan beginilah suasana workshop mereka. Sibuk.. sibuk.. dan sibuk!
Seusai briefing, pengunjung dipersilahkan mengambil foto seluruh benda yang ada di sana. Satu pengecualian dari tour guide: dimohon tidak mengganggu pengrajin yang sedang bekerja, karena mereka sedang bekerja sungguhan, bukan pura-pura.
Berikutnya kami digiring memasuki ruang gelap untuk menyaksikan pemutaran film asal usul Mardi Gras dan siapa yang ada di balik workshop tersebut. Bukan hanya itu, pengunjung diijinkan untuk mencoba kostum yang mereka sediakan dan berfoto segila mungkin. Kesempatan yang jelas saja tidak kami sia-siakan.
Setelah ajang foto-foto dengan kostum selesai, tour guide mengumumkan bahwa kami boleh kembali ke workshop apabila masih belum puas berfoto dengan properti mereka. Hohoho… si mas tahu aja nih!
Suami saya sempat mengintip ke area yang agak tersembunyi letaknya dan iseng menjepret pengrajin yang sedang mewarnai patung. Ckckckck… bisa dibayangkan ribetnya pekerjaan mereka khan.
Bagi yang tidak bisa menyaksikan parade Mardi Gras secara langsung, rasanya kunjungan ke workshop ini bisa cukup mengobati rasa penasaran akan festival akbar tahunan tersebut 🙂