2018 ini tahun yang lumayan panjang, sayang ternyata daftar buku yang saya baca di tahun ini ngga sepanjang yang diinginkan. Coba kita lihat, apa aja sih…
- Truly Madly Guilty by Liane Moriarty. Biasanya saya suka cerita-cerita karya Liane Moriarty, sayangnya tidak untuk yang satu ini. Sepanjang novel kita dibuat menebak-nebak ada apa di balik sebuah jamuan BBQ antar teman dengan alur kilas balik antara masa kini dan masa lalu. Begitu perlahan-lahan misteri disibakkan, komentar saya “Yaelah begitu doank.”
- Lullaby by Leïla Slimani. Dibuka dengan kalimat yang mengejutkan: “The baby is dead.”. Dari situ saja saya sudah penasaran abis, ini buku ceritanya tentang apa dan ending-nya bagaimana. Bacaan ringan dan bener-bener bikin ngga bisa berhenti bacanya.
- The Subtle Art of Not Giving a Fuck by Mark Manson. Not my kind of book, karena memang pada dasarnya ngga suka buku self-help atau motivasi. Prinsip hidup diri saya soalnya ga ribet-ribet amat: lakukan yang terbaik. Jadi dari sini juga saya ngga terlalu butuh motivasi dari orang lain soalnya belum tentu juga orang lain lebih baik, lebih pintar atau lebih cerdas dari saya. Hemm, bagi beberapa orang mungkin memang kedengaran sombong, hehehe.
- Resign karya Almira Bastari. Saya ngga terlalu suka baca novel karya penulis Indonesia, tapi khusus Almira Bastari, I made an exception. Cara menulisnya lucu, cerdas dan bener-bener mengena. Candaan dan humornya itu segar dan memang beneran pernah saya alami sendiri. Apa mungkin karena lingkar pertemanan saya dan Almira itu sejenis ya, hehehe.
- Melbourne Wedding Marathon karya Almira Bastari. Khan, ternyata begitu saya suka sama satu orang trus orang itu terus yang saya cari. Buku ini sebenernya buku pertamanya Almira sebelum dia nulis yang Resign. Keduanya sama-sama bagus dan lucu, ga rugi sama sekali bacanya.
Tuh khan, ternyata yang tuntas saya baca di tahun 2018 itu cuma lima buku. Bah, macam mana pula ini, ga mutu sama sekali. Tahun 2018 masih ada sisa 6 hari lagi. Di nakas saya sih sekarang ada dua buku yang sedang saya baca setiap menjelang tidur: Blockchain karya Dimaz Ankaa Wijaya dan Filosofi Teras karya Henry Manampiring. Yang Filosofi Teras udah dibaca dua pertiganya, sementara Blockchain masih kurang banyak. Kalau Filosofi Teras kelar, mayan lah di tahun 2018 total saya baca 6 buah buku 😀