Australia itu multikultural. Beragam etnis, kebudayaan, gaya hidup dan bahkan bahasanya bermacam-macam. Yang saya sukai dari Australia, dan juga Amerika, tempat saya pernah tinggal dulu, adalah semua perbedaan itu dihargai. Saya pernah minta pendapat salah satu mahasiswa PhD Unimelb untuk keperluan penulisan OZIP Magazine, dan ada satu kalimat yang saya suka: everyone’s differences are celebrated.
Keberagaman ini bahkan sudah dikenalkan pada anak-anak sejak masih usia dini. Salah satu yang saya lihat langsung ya di St Anthony’s Primary School, sekolah yang baru-baru ini mengundang Bhinneka untuk mengisi workshop dalam rangka Harmony Day. Baru kali ini saya melihat sekolah yang benar-benar bervariasi. Rasanya anak-anak dari berbagai negara dan etnis ada di situ, mulai dari kulit sawo busuk kayak saya, kulit putih Asia, kaukasian sampai yang eksotis dan kulitnya keren banget. Sayang karena di lingkungan sekolah, saya dilarang keras mengambil foto mereka.
Hari itu, seperti biasa kalo lagi workshop, saya berangkat pagi buta. Matahari di sini baru terbit sekitar jam 7.20-an, saya jam 6 lebih udah keluar dari apartemen pake baju hitam, celana hitam, kerudung hitam dan jaket hitam. Ga beda jauh sama maling.
Ketemuan sama teman di stasiun Southern Cross, saya dan si teman berangkat bareng menuju stasiun Noble Park untuk kemudian dijemput pihak sekolah. Workshop kali ini berlangsung dengan repetisi sebagai berikut:
- Nari penuh 1 putaran
- Buka kesempatan untuk bocah-bocah itu bertanya
- Ngajarin satu gerakan sederhana
- Ulangi langkah ketiga diiringi gendang
- Ngajarin gerakan lain
- Ulangi langkah kelima dengan gendang
- Mengulangi gerakan nomor 3 dan nomor 5 bareng krucils
- Makein kostum ke anak-anak
- Nari bareng anak-anak yang berkostum
- Ulangi lagi langkah no 9 dengan lebih cepat
Udah?
Hooo tentu belum donk. Itu sepuluh iterasi di atas diulang sebanyak 4 kali dengan kelompok murid yang berbeda. Saya jamin, habis workshop pasti berat badan turun, ya sekitar 5 sampe 10 ons-an lah, itupun kalo ngga dibalas dengan makan siang yang kalap. Gara-gara syarat dan ketentuan yang di-bold itulah workshop dan berat badan saya nggak pernah berbanding terbalik. Gimana mo turun, wong pulang workshop trus ngganyang macem-macem. Ealah mbaknya malah curhat.
Setelah empat sesi selesai dan saatnya beranjak pulang rombongan tim workshop udah pada tepar. Beberapa di antaranya langsung ketiduran di kereta pas balik ke Melbourne. Oya, sekolah ini berlokasi di Noble Park yang berjarak kurang lebih 40 menit naik kereta. Lumayan lah ya buat bobok-bobok bentar.
Begitu sampe rumah pokoknya saya langsung tepar, ga kuat ngapa-ngapain lagi. Kapok? Engga lah 😀