OzCHI student 24 hour design challenge, Unimelb Open Day, intensive class during Friday, Saturday and Sunday.. All those three pretty much drain my energy, in positive way.
Makanya saya menghilang dari manapun, sosial media (Facebook, Instagram, Twitter dan Path), ngilang juga dari latihan nari (hiks), trus ngilang juga dari WhatsApp Group. Kalo mau nyari, saya biasanya bertapa di perpus. Cuma kuliah dan mushala yang bisa menarik saya keluar dari perpustakaan.
OzCHI student 24 hour design challenge
- Saya dan Yolanda. Foto diambil sekitar jam 4 pagi
Semester ini saya ambil mata kuliah yang namanya User Interaction Design yang ngebahas gimana sih sebenernya desain aplikasi yang ga cuma menarik tapi juga gampang digunakan user. Bu dosennya mendorong mahasiswa yang ambil mata kuliah ini buat ikutan kompetisi desain yang berlangsung selama 24 jam.
Saya diajak Yolanda, temen sesama LPDP yang kebetulan ambil kelas yang sama buat ikutan kompetisi ini. Trus kebetulan ada tiga anak Chinese yang mau-mau aja kita seret buat ngikut lomba. Jadilah tanggal 12 Agustus kemarin kita berlima begadang rame-rame di kampus buat ngerjain desain aplikasi ini.

Ki-ka: Cathy, Yolanda, Joyce, Jingjing dan saya

no further explanation needed
Hasilnya gimana? Baru akan diumumin sekitar Oktober nanti. Yang penting udah berhasil submit aja juga udah bikin lega. Nambah pengalaman baru 😀
Unimelb Open Day 2017
Di Australia sini udah jamak kalo kampus-kampus membuka diri buat umum, nyediain beragam informasi soal jurusan yang ada, mata kuliah apa aja, trus juga peluang dapat kerja setelah kuliah di sini. Jual diri, gitu istilah yang jadi guyonan saya dan beberapa teman. Di hari yang namanya Open Day itu, kampus literally membuka diri buat didatangi semua orang. Pengunjungnya bukan cuma dari Melbourne aja, tapi dari luar Victoria, bahkan ngga sedikit keluarga yang sengaja datang dari Cina buat dateng ke Unimelb. Gileee, niat banget ya.
Event raksasa ini jelas aja butuh banyak sumber daya manusia. Di sinilah para pemburu benda gratisan berkeliaran buat jadi sumber daya gratisan juga, alias jadi volunteer. Yeeeeaaa, I’m volunteering in this event for the sake of free university jacket! Hahahaha..
Seru juga sih jadi volunteer begini soalnya saya jadi banyak senyum, nyapa orang dan punya kenalan baru. Walopun saya kudu jungkir balik disambi kuliah intensif dan ngejar deadline assignment.

Bareng Nina yang anak LPDP juga, MIS juga, dan sama-sama volunteering juga

With Laura, my chit chat partner during volunteering session
Intensive Class
Kelas intensif pertama saya! Judul mata kuliahnya: Cross Cultural Management and Teamwork. Sumpah ini kelas melelahkan banget, tapi juga fun fun and fun! Saya dikasih petuah sama temen kantor lama yang juga alumni MIS Unimelb. Dia bilang gini:
“Ambil kelas Cross Culture, Put. Mengenal budaya-budaya. Bakal tau kenapa orang Cina suka makan dulu baru ketemu. Orang Perancis suka motong pembicaraan. Orang Oz, orang Singapore, orang Indonesia, orang India..”
Wah, saya mah anaknya gampang dipengaruhi. Dikasitau begitu, semangat deh buat ambil walopun bisa dibilang saya sendirian. Habis ga ada anak MIS yang tertarik ambil mata kuliah ini. Ya udahlah ya, nekat aja daftar. Saking menariknya kelas ini, saya ngga mau bahas panjang lebar di post ini. Pengennya saya bikin blog post terpisah aja, walopun sambil mikirin kira-kira sempet ngga nih nulisnya. Let’s see 😀