Archive for January 31st, 2017

January 31, 2017

Road Trip Sumatra Selatan

Belum pernah khan lagi asik-asiknya nyetir trus tiba-tiba dihadang serombongan sapi yang lagi jalan-jalan tanpa terlihat gembalanya ada di mana? Atau bebek baris? Atau ayam yang saking bingungnya mau menghindari mobil kita, alih-alih langsung lari dari jalan, eh malah muter-muter dulu kaya gangsingan? Atau anjing yang sedang gegoleran bersama pasangan di tengah jalan tanpa peduli mobil-mobil yang melintas?

Saya juga belum pernah sih, wong ngga bisa nyetir 😚. Eh tapi beneran, akhir pekan lalu semua kejadian aneh tadi saya alami saat bermobil menuju pedalaman Sumatera Selatan bersama suami.
 photo 22C71A6B-292B-45EC-80B0-708D5CFFB2A0_zpsjw1rjzvz.jpg
Jadi ceritanya ada teman kantor suami saya yang nikah di Tulung Selapan, Sumatera Selatan, sekitar 4-5 jam jalan darat dari Palembang. Berhubung saya lagi di Indo, suami ngajak saya untuk ikutan.

Saya, suami dan tiga teman kantor pun akhirnya berangkat Sabtu pagi dari Palembang dengan menggunakan mobil sewaan. Pak supir yang meng-handle kami orangnya lucu dan suka ngobrol walopun kadang suka mengulang-ulang beberapa topik pembicaraan. Tapi ya udahlah ya, masih untung dapet si bapak itu yang bisa mengantar kami melewati jalan berliku berbatu-batu (literally).

Sekitar 2/3 perjalanan kami dihabiskan dengan terguncang-guncang gara-gara jalan yang berlubang, berlumpur atau malah sudah jadi kubangan. Seru sih, apalagi di tengah jalan kadang mendadak ada aja binatang yang lewat atau justru membuat kita ga bisa lewat.

Berangkat dari Palembang jam 7.30 pagi, akhirnya kami berhasil bersanding dengan pengantin di pelaminan sekitar jam 12.30. Yay!
 photo B9F099FD-9CF3-4B68-B673-EB570F91554E_zpsnzc1er42.jpg
Cengar-cengir sebentar lalu salaman dan foto-foto, kami kemudian duduk sambil menonton hiburan yang disajikan.

Beberapa menit kemudian tiba-tiba ada bapak-bapak naik panggung dan bilang kalau acara akan resmi dimulai. Lhaaaa.. Jadi ternyata tadi kami tuh naik panggung sambil foto-foto sebelum acara benerannya dimulai? Tapi gapapa lah, jadinya malah kami datang on time khan. Jauh-jauh dari Palembang lho!

Adat pernikahan Palembang ternyata menarik ya. Di awal acara ada tarian yang namanya Pagar Pengantin. Nah di tengah-tengah tarian ternyata pengantin perempuan ikut nari. Seru juga.
 photo AF2CFA4D-3641-43BA-83BB-A4C4E011A9C4_zpscbgfwdyk.jpg
Setelah tarian selesai, acara disambung dengan kata sambutan, baru kemudian tamu-tamu undangan dipersilahkan untuk memberikan ucapan selamat kepada kedua pengantin dan menuju ke gedung balai desa yang terletak di sebelah lapangan desa tempat resepsi digelar untuk menikmati jamuan santap siang yang sudah disediakan.

Pas lagi pasang muka serius ndengerin kata sambutan (walopun kalo ditanya sekarang juga saya ngga inget sih sambutannya ngomongin apa aja), tiba-tiba suami saya dicolek. Eh ternyata kami disuruh makan siang duluan, tanpa harus menunggu acara sambutan selesai, soalnya si empunya hajat tahu kalau kami harus balik cepet, perjalanan empat jam lagi, Bu.

Singkat cerita, sekitar jam 14.15 kami sudah duduk manis lagi di dalam mobil sewaan, siap ber-off road ria lagi. Dasar suami saya orangnya suka iseng ya, pas lihat ada itik baris di pinggir jalan, dia nanya

“Kalo nasi bebek yang biasanya dijual di pinggir jalan itu bebeknya yang nunduk apa yang tinggi?”

Pertanyaan iseng yang kemudian berakhir dengan perdebatan antara beda bebek, itik dan angsa. Mungkin ada yang bisa menjelaskan perbedaan ketiganya?