Perkenalkan, ini ada cewek Jawa yang menyamar jadi gadis Minang 😀
Jum’at sore, 25 November 2016 lalu Bhinneka diundang untuk mengisi acara farewell AAS (Australia Award Scholarship) di University of Melbourne. Untuk latihannya sendiri memakan waktu kurang lebih 6 minggu, mulai dari belum exam, saat exam sampai exam selesai tuh latihannya, lumayan lama ya. Iya, pertama kalinya saya perform tari Minang di depan umum, pake piring pula.
Persiapan untuk tari Piring jauh lebih rumit ketimbang tari Saman karena kostumnya saja sudah lebih rame, mulai dari kain yang dililit, baju atasan yang penuh pernak-pernik, bib emas yang rawan nyangkut, sampai dengan tanduk yang rentan tersenggol tangan sendiri.
Total waktu yang dibutuhkan untuk persiapan 6 penari mulai dari make up muka, lilit kain, pakai baju dan pasang tanduk mungkin sekitar 3 jam. Kemarin kami hanya punya waktu 2 jam dan itu rasanya masih ada yang kurang sreg.
Special thanks nih untuk Lia yang bela-belain datang untuk bantu kami dandan dengan alasan “iya soalnya semua yang nari hari ini khan baru pertama kali nari Piring jadi belum tahu gimana pakai kostumnya.” Memang bener banget sih, semua butuh bantuan karena clueless pas lihat kostumnya itu harus digimanain 😀
Berhubung semua penari saat itu first timer, jadilah setelah perform (yang Alhamdulillah sukses) masih pada norak foto-foto di mana-mana, hihihi.
Jadi gimana kesannya setelah perform? Seneng abis! Apalagi setelah lihat video-nya yang ternyata cantik. Ini asli sedikit ge-er sih, mohon dimaklumi ya 😀