“Kamu mau nari lagi? Aku kok jadi bingung ya sama jadwalmu.. Seminggu nari berapa kali sih?” itu kata suami saya waktu saya kecentilan kirim foto selfie dengan kostum tari Piring (lagi).
Iya, Bhinneka lagi laris dengan 4 tawaran tampil di minggu yang sama. Setiap kali ada tawaran manggung, mbak Miranda sebagai penanggung jawab Bhinneka selalu buka lowongan untuk diisi oleh para peminat. Entah kenapa, performance hari Sabtu malam hanya diisi dua orang, padahal tari Piring itu bagusnya ditarikan dengan jumlah ganjil. Jadilah saya mengajukan diri untuk mengisi posisi di tengah-tengah. Nambah pengalaman deh jadinya 😀
Lokasi tari kali ini ada di Oakleigh, kota kecil berjarak sekitar 35 menit perjalanan dengan kereta dari Melbourne. Berhubung saya tuh jarang keluar rumah, jadi seneng-seneng aja kalau ada kesempatan nari di luar kota begini. Bisa naik kereta sambil tengak-tengok keluar jendela, trus begitu sampai di stasiun tujuan juga bisa jalan sambil lihat-lihat kota.
Acara tempat Bhinneka perform kali ini semacam malam keakraban Sri Lanka gitu deh. Dibuka dengan tari tradisional mereka, dilanjut dengan tari Piring dari Bhinneka dan satu tarian lagi yang saya lupa dari mana. Lokasi acara ini kecil tapi menarik, lengkap dengan bola lampu disko. Kebayang ga sih tari Minang dengan lampu dugem gitu? Ya kurang lebih seperti foto di bawah ini lah.
Selama performance berlangsung saya nyaris kena wardrobe malfunction gara-gara tanduk di kepala kena tangan sendiri, huhuhu.. Jadi sepertiga sesi menari sudah kurang fokus gara-gara khawatir “duh, tandukku aman ga nih”. Alhamdulillah sih masih terpasang dengan manisnya di kepala.
Selesai nari, saatnya foto-foto doooonk, hehehe.