Melbourne punya pasar basah yang nggak basah. Nah lho, kalimatnya kok jadi berantakan gini. Maksudnya di pasar ini bisa ditemui bahan-bahan atau benda yang umum ditemukan di pasar tradisional Indonesia, tapi lokasinya sama sekali tidak becek.
Apartemen saya terletak tidak jauh dari pasar yang bernama Queen Victoria Market atau disingkat dengan Vic Mart ini. Dari pagi sampai siang pasar ini beroperasi layaknya pasar tradisional. Selama musim dingin alias winter, pasar ini membuka diri untuk menghangatkan penduduk sekitar dalam bentuk Winter Night Market.
Pasar malam ala Melbourne digelar hanya satu kali seminggu, yaitu setiap Rabu malam mulai jam 5-10. Untung saja di awal kedatangan saya di Melbourne sudah sempat mampir ke sini, karena ternyata kemudian tiap Rabu ada jadwal kuliah saya mulai jam 5.30 dan baru kelar jam 8.30 malam.
Trus di pasar malam ada apa saja? Wuah banyak! Selain beragam macam makanan dan minuman hangat, di sini banyak atraksi dan pertunjukan. Ada yang gratis, ada juga yang menarik biaya.
Saya sempat tertarik pada sebuah kerumunan yang sedang menari. Uniknya semua orang di kerumunan itu mengenakan headphone dengan nyala hijau elektrik. Tahu kalau saya mengamati mereka, seorang pria menarik saya dan menyodorkan sebuah headphone yang sama. Ternyata ya, ini yang namanya Silent Dance! Yay!
Begitu headset terpasang barulah jelas apa yang sedang kami lakukan. Instruksi si dancer terdengar jelas, begitupun musik yang mengiringi. Seluruh pengguna headset diarahkan untuk melakukan goyangan tarian yang sama dengan instruktur, mulai dari disko, salsa, rock and roll sampai dengan hip hop. Seru!
Namanya juga Winter Night Market, sudah winter, night pula! Dingin banget khan. Saya lapar. Setelah berputar-putar mencari makanan hangat yang aman, akhirnya saya tertarik berat pada semangkuk sup yang disajikan di dalam roti.
Sweet potato and leek soup, itu dia namanya. Porsi besar, hangat, nikmat. Enak sekali dinikmati saat malam bersuhu 10 derajat.
Kalau melihat akun Instagram resmi si Winter Night Market ini sebenarnya banyak makanan dan minuman yang layak untuk dicoba, belum lagi beragam atraksi yang tiap minggunya berbeda. Sayang, musim dingin tahun ini saya sudah pasti tidak akan sempat lagi ke sini, hiks.