Beginilah itinerary pelayaran Liberty of the Seas yang kami lalui saat itu:
Hari 1 Fort Lauderdale, Florida, waktu berangkat 4:30 PM
Hari 2 Cruising, berlayar menyusuri pesisir Florida, Keys, dan Cuba menuju perairan Karibia barat
Hari 3 Cozumel, Mexico, waktu tiba 7:30 AM dan waktu berangkat kembali 6:00 PM
Hari 4 Cruising, berlayar dengan rute yang sama dengan saat berangkat
Hari 5 Fort Lauderdale, Florida, waktu tiba 6:30 AM
Sebelum berangkat saya mencari informasi lebih menyeluruh tentang apa saja yang bisa dilakukan di Cozumel. Sebenarnya Royal Caribbean menawarkan berbagai paket kegiatan (atau excursion sesuai istilah mereka) yang bisa diambil, namun harga yang ditawarkan mahal. Menurut review di Internet, lebih baik mencari paket tur di luar excursion yang ditawarkan karena bisa lebih murah dan sesuai dengan keinginan kita. Karena itu saya melakukan pemesanan scooter sejak masih di US. Saya tidak mau bergantung pada taxi atau pilihan transportasi lain yang tersedia di pelabuhan.
Di hari pendaratan di Cozumel, kami tidak langsung turun dan keluar kapal. Foto-foto dulu sebentar dari atas kapal, hehehe. Saat itu ada kapal Royal Caribbean yang saya lupa namanya juga menepi di Cozumel. Proses keluar dari kapal ternyata tidak memakan waktu lama. Cukup menggesekkan SeaPass Card alias kartu ID yang diberikan oleh Royal Caribbean pada setiap penumpang di awal keberangkatan, dan kita sudah diijinkan melangkah keluar kapal. Memasuki Mexico pun tidak rumit. Tas kita hanya diperiksa manual oleh petugas tanpa alat deteksi canggih untuk diperiksa apakah membawa tanaman, buah ataupun daging.
Begitu dijejerkan dengan kapal lain baru terlihat besarnya Miss Liberty of the Seas. Ternyata bedanya lumayan jauh ya.
Menurut beberapa tips dari wisatawan lain, saat di pelabuhan sebaiknya cuek, jangan terlalu berminat pada barang-barang yang terjajar di pelabuhan karena bisa-bisa diikuti terus menerus oleh sang penjual.
Di pelabuhan kami sempat bingung harus keluar dari arah mana. Akhirnya terpaksa deh bertanya pada seorang penjaga kios rental mobil. Begitu saya sebutkan kalau saya mencari Ernesto Scooter Rental, dia langsung sigap bertanya apa kami sudah punya reservasi di sana atau belum. Untungnya setelah dijawab kami sudah reservasi, ia tidak bersikeras menawarkan jasanya lebih jauh. Jarak dari pelabuhan ke tempat kami memesan scooter tidak jauh, hanya sekitar 10 menit berjalan kaki.
Sesampainya di sana, sudah ada 2 keluarga yang sedang mengurus sewa jeep. Suami saya sempat sedikit berminat begitu melihat jeep, tapi saya ingatkan kalau yang sudah dipesan adalah scooter, bukan jeep, hehehe
Bukan hanya suami saya, si bule yang sedang mengurus sewa itu saja terlihat senang akan jeep-nya, bagai anak kecil melihat mainan. Maklum, mungkin dalam sepanjang hidupnya, baru sekali itu dia melihat mobil dengan kopling manual. Semua serba matic di US.
Proses pemesanan scooter di Ernesto pun tak rumit. Harga sewa scooter sebesar $25/hari (kalau ingin menyewa jeep, harga sewanya $60/hari), tetapi dengan online reservation, kita bisa berhemat $5. Belum termasuk bensin ya. Bensin diberikan full tank dan harus kembali full tank juga. Bisa mengisi bensin sendiri (saat itu sih saya hanya menghabiskan $2.5 untuk bensin) atau bisa juga menyerahkan semuanya pada Ernesto dengan membayar ekstra $5 lagi. Oh ya, walaupun di Mexico menggunakan Peso, tetapi mereka juga menerima USD, jadi tak perlu ke money changer dahulu. Hanya saja kita harus ikhlas apabila menerima kembalian dalam bentuk Peso. Syarat peminjaman scooter adalah menunjukkan SIM, Paspor, SeaPass Card dan memberikan nomor kartu kredit sebagai jaminan. Apabila kita mengembalikan scooter dalam keadaan baik-baik saja, kartu kredit tidak akan di-charge.
Setelah urusan pinjam meminjam selesai, mulailah kami berkelana. Tujuan pertama? Memutari pulau dalam arti sesungguhnya. Pulau Cozumel ini tidak berukuran besar, kami hanya butuh waktu 2 jam untuk mengitarinya, itu pun dengan kecepatan santai dan berhenti di setiap spot yang menarik.
Setelah melalui kurang lebih 3/4 putaran, kami melewati San Gervasio yang terkenal akan reruntuhan suku Maya. Perjalanan menuju San Gervasio bisa dibilang cukup sengsara karena jalannya rusak berlubang-lubang, alhasil suami harus bermanuver untuk melewatinya walaupun lebih sering gagal. Kunjungan ini cukup menarik walaupun melelahkan karena sinar matahari yang cukup panas dan harus berjalan kaki selama kurang lebih 1 jam.
Dari San Gervasio kami beranjak menuju downtown kota San Miguel. Beberapa pengunjung cruise ternyata menghabiskan waktunya di sini belanja karena banyak toko-toko dan semacam pasar tradisional yang menawarkan beberapa benda etnik. Saya sih tidak tertarik untuk belanja, jadi hanya melihat-lihat saja. Saya lebih tertarik nongkrong di Starbucks, upload fot0-foto yang kami ambil sepanjang perjalanan, maklum sudah fakir internet 2 hari, karena tidak ada sinyal HP di kapal dan Wifi yang disediakan oleh cruise ship cukup mahal.
Last but not least: kunjungan ke pantai. Pantai di Cozumel kebanyakan dimiliki oleh pribadi alias tidak gratis. Dari berbagai pilihan pantai, saya pilih ke Chankanaab karena lokasinya tidak terlalu jauh dari pelabuhan dan direkomendasikan oleh para cruiser. Ternyata benar-benar tak salah memilih pantai ini. Pemandangannya indah, bisa bersantai di hammock sambil tidur siang.
Sayang pada akhirnya kami tidak bisa berlama-lama di Chankanaab. Salah satu alasan adalah waktu yang terbatas, di mana kapal berangkat pukul 6 sore dan seluruh penumpang diharapkan sudah kembali 30 menit sebelumnya. Selain faktor waktu, cuaca juga mendorong kami cepat-cepat meninggalkan pantai. Apa boleh buat, kembalilah kami ke stateroom yang nyaman ini.
Yang jelas liburan dengan cruise ini benar-benar membuat ketagihan. Bukan hanya kenyamanan yang ditawarkan kapal, faktor pelabuhan yang dikunjungi juga membuat perjalanan ini berkesan.