Di awal liburan musim dingin Desember lalu suami memberikan isyarat setuju untuk berlibur ke Mexico. Sebenarnya ada beberapa opsi tempat di Mexico yang bisa dikunjungi dari US, dua di antaranya adalah Cancun dan Cozumel, keduanya terkenal akan wisata pantainya jadi lumayan apple to apple deh pas menimbang-nimbang. Visa sudah tidak menjadi masalah bagi pemegang Visa US dari negara mana pun. Pertimbangan biaya yang dibutuhkan untuk wisata ke sana lah yang kemudian menjadi decisive point saat itu 🙂 Hasil hitung-hitungan untuk ke Cancun ternyata lumayan besar karena untuk ke sana harus menggunakan pesawat pulang pergi, kalau mau murah pun harus dari NYC yang berarti biaya tambahan lagi untuk sewa mobil atau naik bis ke bandara JFK. Sedangkan untuk ke Cozumel bisa dikunjungi dengan biaya jauh lebih murah karena menggunakan kapal pesiar yang berarti harga yang harus dibayar sudah meliputi kamar, makan dan berbagai hiburan.
Langkah berikutnya, menentukan kapal pesiar apa dan kapal yang mana yang cocok untuk kami. Bagian ini pun tidak terlalu sulit karena walaupun banyak pilihan seperti Royal Caribbean, Carnival, Celebrity dan Disney, faktor tanggal (ini benar-benar tidak bisa diganggu gugat, karena jadwal keberangkatan dan kepulangan setiap cruise tour sudah fixed dari jauh-jauh hari) juga membantu saya untuk melakukan saringan awal. Jatuhlah pilihan kepada Royal Caribbean dengan kapal Liberty of the Seas. Spesifikasi teknisnya dilewatkan saja ya. Kapal ini pernah menjadi kapal terbesar di dunia pada tahun 2009, jadi bisa dibayangkan besarnya seperti apa.
Kami pun berangkat menuju pelabuhan keberangkatan Royal Carribean di Florida, Port Everglades di Fort Lauderdale, FL. Pelabuhan ini menjanjikan area yang aman, dengan tempat parkir yang terang, diawasi oleh security camera 24/7 dan biaya parkir yang terjangkau, yaitu sebesar $15 per hari. Apabila ingin menggunakan pesawat pun sebenarnya mudah saja karena banyak jasa shuttle dan taxi yang melayani antar jemput bandara internasional Fort Lauderdale – Port Everglades. Saat itu saya melihat banyak sekali kendaraan shuttle dari bandara bersliweran mengantarkan pengunjung yang memang datang khusus pada hari H untuk langsung naik ke kapal.

area parkir Port Everglades

antri untuk menyerahkan bagasi kepada porter
Sebelum menaiki kapal, kami menyerahkan kopor-kopor kepada porter untuk diantarkan langsung ke depan kamar, melakukan check-in di counter yang ditentukan (dianjurkan sepagi mungkin, karena pengunjung sudah mulai berdatangan mulai jam 9 pagi, padahal saat itu kapal akan berangkat jam 6.30 sore harinya), dan meleati pemeriksaan yang hampir sama saat kita akan menaiki pesawat terbang. So, siap-siap pegel kaki ya, waktu itu kami mengantri masuk sampai satu jam lamanya.
Begitu memasuki kapal, kami menjelajah setiap deck yang ada di kapal (o iya, deck ini istilah yang digunakan untuk menyebut lantai kapal). Total deck yang di kapal ini ada 15, jadi bayangkan saja masuk ke gedung bertingkat 15 lantai untuk lebih gampangnya menggambarkan besarnya kapal pesiar ini. Miss Liberty ini dilengkapi dengan mall bernama Promenade yang berisi restoran, cafe dan berbagai toko. Selain mall, juga ada night club, casino, perpustakaan dan tentunya kolam renang.
Ruang makan yang tersedia di kapal ini ada 3 main dining room bernama Rembrandt, Michelangelo dan Botticelli dan 1 buffet restaurant bernama Windjammer/Jade Restaurant. Kita bisa memilih untuk bersantap di salah satu dari keempat dining room tersebut.
Apa perbedaan dari 3 ruang makan utama tersebut? Rembrandt dan Michelangelo memiliki jam buka strict dan kita harus memilih untuk menikmati makan malam di either sesi pertama atau kedua. Sementara Botticelli menawarkan My Time Dining yang membebaskan kita untuk melakukan reservasi sesuai waktu kita. Waktu makan yang sudah kita pilih berlaku untuk sepanjang perjalanan di kapal, walaupun agak meleset sedikit juga tidak dilarang. Di luar waktu-waktu yang kita pilih, kita harus mengantri dan menunggu seat kosong yang masih tersisa.
Malas mengantri? Masih bisa ke Windjammer kok, bebas makan di sana kapan pun dan sebanyak apa pun. Oh ya, sudah saya sebutkan belum kalau makanan di restoran-restoran yang saya sebutkan itu gratis 😉
Miss Liberty memiliki restoran lain yang premium dan berbayar seperti Chops Steakhouse dan Portofino Italian Restaurant. Selain itu juga ada Ben & Jerry’s Ice Cream shop dan Johnny Rockets diner. Semuanya ini tidak termasuk biaya yang sudah dibayarkan. Seperti biasa, saya dan suami sih pilih yang gratis-gratis sajalah ya, hihihi..

di atas Promenade
Sekarang memasuki kamar alias stateroom. Sebenarnya saya mengincar balcony room saat memesan kamar tetapi ternyata tipe tersebut habis bis bis. Apa boleh buat, saya harus puas dengan kamar berjendela ini. Walaupun demikian ternyata kamar ini sangat memuaskan. Mungil, efisien dan bersih.
Bagaimana dengan hiburan? Bisa dipastikan tak akan ada waktu terbuang percuma tanpa hiburan atau kegiatan yang bisa dilakukan. Setiap malam pasti ada saja pertunjukan, entah sekedar parade di Promenade, stand up comedy, teater Broadway, ice skating performance, atau bahkan akrobat di udara.

Po!

teater tempat stand up comedy

jazz music

Saturday Night Fever

mini golf area
Setiap makan malam ada dress code yang sebaiknya dipenuhi. Selama 5 malam kami berlayar, ada 1 malam yang bertemakan formal dinner. Jadilah suami saya tampil lengkap dengan jas dan dasi, tak seperti biasanya, hehehe.
Saya terkesan atas waiter yang melayani makan malam, dia mengingat menu yang saya pesan di malam-malam sebelumnya. “Owh, this lady likes cold soup very much”, katanya sewaktu saya memesan sup dingin untuk di malam ketiga. Dari review yang saya baca di internet, keramahan layanan Royal Caribbean memang salah satu kelebihan mereka. Bisa dibilang Liberty of the Seas melebihi ekspektasi saya atas sebuah liburan yang nyaman. Dengan harga yang tidak terlalu mahal, saya dan suami dimanjakan dengan berbagai fasilitas mewah dan layanan yang cukup memuaskan.
Mungkin ada yang berminat juga untuk mencoba cruise ship?