Archive for October, 2013

October 30, 2013

Iklan

Postingan ini bukan postingan berbayar walaupun judulnya iklan, hehehe. Saya kurang puas hanya menyebutkan iklan-iklan ini di twitter tanpa menceritakannya di blog.

VW Commercial

Walaupun singkat, kisah yang ditampilkan cukup dalam, mengenai kasih sayang Ayah pada anak perempuannya mulai dari lahir sampai sang anak kuliah. Perhatikan beberapa detilnya:

  1. Saat si anak balita dan lari berputar-putar, Ayah sigap menutup laci supaya anaknya tidak terbentur.
  2. Waktu mereka menonton film bersama dan ada adegan yang kurang cocok dilihat anak, ekspresi Ayah bingung-bingung lucu sambil menutup mata anaknya.
  3. Lalu detil berikutnya sewaktu mereka jalan di hutan, Ayah kedinginan sementara anaknya lari-lari kegirangan memakai sweater kebesaran yang jelas-jelas milik Ayahnya.
  4. Sang anak demam, Ayahnya telaten menyodorkan termometer ke mulut anaknya
  5. Anak pulang dari klub malam, si Ayah siap menjemput sambil mengisi TTS

Duh, berulang kali memutar iklan ini semakin membuat saya kangen Ayah di rumah.

Guinness Beer

Iklan yang ini lebih baik ditonton sendiri supaya sentuhannya terasa, hehehe

Tags:
October 29, 2013

Lean In – Sheryl Sandberg

gambar dari books.google.com

Akhirnya selesai juga baca buku ini. Saatnya menulis review supaya tidak lupa. Maklum, semakin bertambah umur kok saya sering lupa berbagai hal, apalagi detail buku yang dibaca.

Buku ini terdiri dari 11 bab di luar Introduction dan bla bla bla di bagian akhir. Bla bla bla ini justru menghabiskan 30 – 35% buku lho, jadi boleh dibilang isinya tidak terlalu banyak.

Sheryl seperti sedang menulis buku harian, dimulai dari cerita saat dia hamil anak pertama, kemudian beberapa kali mundur ke masa kuliahnya di Harvard, lalu loncat ke masa sekarang, tiba-tiba bercerita soal neneknya. Timeline-nya melompat deh pokoknya.

Seperti yang pernah saya sebutkan di sini, saya kurang sreg begitu mengetahui bahwa ini cenderung ke self-help genre. Kebetulan saya memang tidak suka motivator dan turunannya, baik berupa buku atau kicauan di twitter.

Sheryl banyak bercerita tentang pengalaman kerjanya di semasa di United States Secretary of the Treasury, Google dan Facebook lengkap dengan nama rekan-rekannya. Mungkin satu-satunya hal yang menarik buat saya adalah kisah saat di US Secretary of the Treasury yang sayangnya tidak terlalu banyak diceritakan.

Bab pertama yaitu ‘What Would You Do if You Weren’t Afraid?”, yang dari judulnya saja sudah sangat berbau memotivasi :p berisi cerita apa yang memotivasi Sheryl memulai menulis. Di bab ketiga ia bercerita mengenai sebuah studi kasus tentang sesosok pemimpin sukses yang diceritakan memiliki outgoing personality dan kasus ini dilempar kepada dua kelompok mahasiswa untuk dinilai apakah kira-kira para mahasiswa akan menyukai sosok ini atau tidak. Bedanya: tokoh yang dilempar ke kelompok A bernama Heidi sementara kelompok B mendengar nama Howard. Hasilnya, Howard lebih disukai ketimbang Heidi. Jeng jeeeng! Padahal si tokoh ini adalah tokoh nyata bernama Heidi Rozen. Kenapa hasilnya bisa beda? Nah inilah yang disorot oleh Bu Sandberg.

30% bagian akhir buku dihabiskan sebagai referensi dari jurnal, halaman berita, diskusi atau penelitian mana isi buku ini diambil. Kalau menurut saya bagian ini terlalu banyak, apalagi dibandingkan dengan buku-buku psikologi semacam Dan Ariely. Ya memang sih, Ariely itu dosen, jadi mungkin cara penyampaiannya beda (dan menurut saya lebih menarik).
Saya memberi 2 bintang di Goodreads untuk buku ini. Tetapi jangan salah, rating dari pembaca lain cukup tinggi lho, 40% memberi 5 bintang. Jadi kalau memang penasaran, monggo dibaca 🙂

Tags:
October 21, 2013

Online Library – Onondaga County Public Library

Beberapa bulan yang lalu (iya, bulan) saya pinjam buku Inferno karya Dan Brown dan Lean In-nya Sheryl Sandberg. Ternyata saya sedang dilanda virus malas jadi buku-buku itu ngejogrok begitu saja dan berakhir dengan renew berkali-kali sampai jatah renewal-nya habis. Berhubung saya masih penasaran dengan buku-buku tersebut, jadilah saya iseng cari tahu apakah versi e-book sudah tersedia di perpustakaan atau belum. Ternyata untuk pinjam Inferno saya masih harus masuk daftar antrian. Walah, e-book-nya saja ngantri!

Saya iseng cari buku lain, barangkali ada yang menarik. Eh kok ternyata Fifty Shades of Grey available, huahahahaha… Coba deh di-download.

pilih yang versi kindle donk

pilih yang versi kindle donk

Trus browsing judul lain, eh ternyata The Girl Who Played with Fire juga ada. Download! Trus Lean In juga ada. Download! Total ada 3 buku yang sedang saya kekep saat ini.

langsung terhubung dengan akun amazon saya

langsung terhubung dengan akun amazon saya

Saya sempat baca beberapa bab awal Lean In dan bisa dibilang saya kurang suka karena ini seperti buku motivator. Berhubung tetap penasaran dengan dongengnya Bu Sandberg dan mumpung gratis, jadi dibelain tetep download dan baca. Toh dari cara menulisnya saya juga bisa belajar bagaimana menyusun kalimat yang mengalir dengan idiom luwes. Sampai dengan tadi malam sih sudah 50% buku terlahap habis. Semoga tidak kena virus malas lagi!

Tags:
October 9, 2013

Master the Mainframe 2013

Enam tahun pertama karir saya di BRI diawali dengan dipercaya untuk mengoperasikan mainframe, sebuah mesin raksasa keluaran IBM. Makanya saat tahun lalu saya tahu ada kompetisi yang diadakan oleh IBM ini saya tertarik untuk mendaftarkan diri. Niat saya akhirnya patah saat mengetahui bahwa untuk berpartisipasi peserta harus memiliki pengajar di institusi yang terdaftar di IBM Academic Initiative, bisa guru atau dosen. Wah, saya tidak bisa ikut donk.

2013 flyer

2013 flyer

Setelah mencari info sana-sini saya tahu ternyata Syracuse University termasuk salah satu institusi yang memenuhi syarat tersebut. Bahkan kampus ini punya mainframe sendiri lho, katanya hibah langsung dari IBM! Sejak setahun lalu saya dorong suami untuk ikut serta, yang tentu ditolak mentah-mentah karena suami saya pada dasarnya memang malas untuk ikut macam-macam. Untung saja semester ini suami saya harus ikut mandatory course Enterprise Technologies di mana student harus menggunakan mainframe untuk sesi labnya. Dan suatu saat sang Profesor mengumumkan bahwa siapa pun yang berhasil lulus tahap 1 kompetisi ini akan mendapat ekstra poin. Mendengar iming-iming ini barulah suami semangat mendaftar.

Senin lalu, 7 Oktober 2013, lomba resmi dimulai. Tak diduga suami langsung betah berjam-jam di depan laptop, bersemangat mengerjakan 10 soal tahap 1 mulai dari download emulator, login, ISPF, mengoperasikan Linux di mainframe dan lain-lain. Tahap 1 selesai dalam 30 menit saja.

8 jam berikutnya ia mulai sibuk dengan tahap 2, mulai dari JCL (termasuk proses debugging nya), menggunakan Cobol, Java, DB2 dan lain-lain dengan soal sebanyak 15 buah. Sampai 8 jam? Iya, soalnya hampir di setiap soal harus coding.

si biang kerok

si biang kerok

Dua hari kemudian suami mendapat e-mail dari IBM yang menyatakan bahwa dirinya dinyatakan salah satu dari 1000 peserta pertama yang mengirim jawaban tahap 1 dengan 100% benar. Hadiahnya dijanjikan akan dikirim menjelang akhir tahun, sebuah T-shirt IBM Mainframe.

surat pemberitahuan

surat pemberitahuan

Kalau melihat betapa bersemangatnya suami saya mengikuti lomba ini saya jadi geli sendiri mengingat dulu ia pernah lewat meja kerja saya kemudian berkomentar,

“Apa sih itu? Mesin koq kuno sekali. GUI-nya saja nggak jelas blas.”

Sekarang dia berkutat dengan mesin kuno yang GUI-nya tidak jelas itu, hahahaha.

Note: GUI = graphical user interface, user interface that uses images and text to allow the site visitor to interact with functions of a website.

Tags: