Archive for August, 2013

August 6, 2013

True Stories from the Files of FBI – W. Cleon Skousen

pic dari Barnes and Noble

Ini e-book gratisan di iBooks US. Berhubung gratis dan genre-nya sesuai dengan kesukaan saya, langsung di-download deh. Setelah saya cek di toko online lain semacam Amazon dan Barnes and Noble, ternyata tidak gratis lho. Lumayan lah saya cek-cek toko tetangga sebelum membeli.

Membaca buku ini seperti menonton film action, memaparkan situasi dan kondisi Amerika sekitar tahun 1930-an. Segala kriminalitas mulai dari perampokan, penculikan bayi, pembunuhan, dar der dor, geng, sampai perselingkuhan ada di sini. Tahun 30-an merupakan masa Bureau of Investigation dipimpin oleh J. Edgar Hoover, mungkin ada yang ngeh dengan nama seram itu. Hoover sendiri berkali-kali disebut sebagai pemimpin yang tegas namun dihormati, sampai-sampai ada Special Agent yang meninggalkan pesan sebelum menghembuskan napas terakhir “Tell Mr. Hoover, I did my best.”

Penggemar sejarah kriminal mungkin mengenal nama-nama seperti Kinnie Wagner, John Herbert Dillinger, Baby Face Nelson, the Barker Karpis Gang dan mungkin tahu kasus penculikan bayi putra Charles Lindbergh. Semua nama tersebut dibahas di buku ini, terutama kisah penangkapannya. Saya jadi tahu kalau adegan kematian Dillinger di film Public Enemy itu karangan Hollywood semata. Di kejadian aslinya Dillinger langsung tewas di tempat kok, tanpa meninggalkan pesan “Tell Billie for me, ‘Bye bye Blackbird’.”

Setelah sedikit gogling sana sini saya juga baru tahu kalau penculikan bayi Lindbergh-lah yang menginspirasi Agatha Christie mengarang buku Murder on the Orient Express. Buku Agatha yang ini sempat meninggalkan kesan mendalam bagi saya karena twist-nya seru. Siapa sangka kalau begini, siapa sangka begitu, oh ternyata si itu anu. Benar-benar seru deh pokoknya, harus baca! Lho, malah rekomen buku lain 😀

Buku ini singkat, hanya sekitar 300 halaman, jadi cocok sekali bagi yang suka baca buku tipis 🙂

Tags:
August 5, 2013

The Fault in Our Stars – John Green

pic from books.google.com

Iya, ini buku yang sama dengan yang dibahas Ine di sini. Kebetulan saya sedang iseng lihat-lihat buku di Amazon dan iBooks sewaktu kemudian melihat buku ini sedang diskon. Versi kindle-nya hanya USD 3.99, langsung deh dibeli. Faktor penasaran membaca review Ine dan review pembaca di Amazon membuat saya asyik menghabiskan buku ini hanya dalam waktu 7 jam. Sampai ga tidur lho, sekalian sahur maksudnya.

Agak berbeda dengan Ine, tokoh yang membuat saya kepikiran justru bukan tokoh utama melainkan tokoh pendukung yaitu Isaac, teman Augustus dan Caroline Mathers, mantan pacar Augustus. Kenapa justru mereka berdua? Karena Isaac menderita kanker mata dan harus kehilangan satu indera penglihatannya di masa kecil dan sekarang ia harus kehilangan yang lainnya. Sedih. Caroline Mathers menarik perhatian saya karena saya ingat salah satu episode Grey’s Anatomy tentang seorang penderita tumor otak yang setelah dioperasi menjadi sosok yang benar-benar berbeda. Di Grey’s Anatomy diceritakan bahwa sebelum operasi si penderita ini adalah ayah yang baik, tak pernah marah, penyayang, sabar dan suka bercanda. Mendadak setelah operasi ia menjadi sosok yang kasar luar biasa. Anaknya yang mendekat ingin memeluk tiba-tiba dihardik. Si anak kaget dan marah pada tim dokter “Kembalikan ayahku!”. Saya kepikiran mengenai Caroline Mathers, mungkinkah hal yang sama juga dialami olehnya?

Btw kenapa review-nya jadi bukan membahas tokoh utama ya? Hahahaha…

Buku ini sendiri cukup sedih, di beberapa bagian saya sempat menangis. Cinta Augustus kepada Hazel (nama tokoh-tokohnya bagus ya) mengingatkan pada cinta remaja. Konflik yang ada pun terselesaikan semua, tidak seperti An Imperial Affliction, yang membuat mereka berdua jauh-jauh ke Belanda mengejar pengarangnya. Ya kalaupun saya tidak puas dengan bukunya masa harus mengejar John Green ke Indianapolis, hehehe..

Tags: