Akhirnya setelah beberapa lama blog ini tak di-update, saya kembali punya waktu dan niat buat mengisi lagi :D. Jadi selama beberapa bulan ini suami sedang libur kuliah. Libur yang cukup panjang, mulai dari pertengahan Mei sampai akhir Agustus. Daripada berdiam di apartemen, kami berdua kasak kusuk merencanakan beberapa trip. Trip yang paling berkesan dan seru ya Midwest Trip ini, yang kira-kira melewati jarak 8.000 mil atau 12.800 kilometer! Total jendral ada sekitar 18 negara bagian yang kami lewati: Ohio, Indiana, Illinois, Wisconsin, Minnesota, South Dakota, Wyoming, Montana, Idaho, Colorado, New Mexico, Texas, Arkansas, Tennessee, Kentucky, West Virginia, Virginia dan Pennsylvania. Ke-18 negara bagian itu dilewati dalam waktu 14 hari. Fiuh, lumayan juga ya..
Springfield, Illinois
Daya tarik utama kota Springfield di Illinois ini adalah Abraham Lincoln. Hal ini merupakan alasan utama bagi kami untuk berkunjung ke Lincoln Home National Historic Site, lingkungan tempat tinggal Lincoln selama kurun waktu 1844-1861 semasa belum menjabat menjadi Presiden. Putra Lincoln mendonasikan rumah ini kepada negara bagian Illinois dengan syarat rumah dan lingkungannya harus tetap terawat baik dan terbuka secara gratis untuk umum.
Pengunjung harus mendaftarkan diri di Visitor Center sebelum bisa mengikuti tour yang didampingi oleh ranger. Awalnya saya bingung mengapa untuk melihat-lihat rumah saja harus daftar terlebih dahulu, toh gratis. Setelah bertanya pada petugas yang berjaga, beliau menjelaskan bahwa bagian dalam rumah Lincoln sangat kecil sehingga pengunjung yang masuk harus dibatasi. Itulah gunanya guided tour, pengunjung dikawal dalam jumlah terbatas agar tidak terlalu berhimpitan di dalam. Well, kali itu kami tidak terlalu beruntung karena tour berikutnya tersedia 2 jam setelah kami datang padahal waktu kami cukup terbatas. Akhirnya saya dan suami memutuskan berjalan-jalan di sekitar lingkungan itu. Guided tour hanya berlaku untuk rumah Lincoln, pengunjung masih bisa menghabiskan waktu tanpa menunggu tour atau didampingi guide saat memasuki rumah-rumah lain yang merupakan tetangga Lincoln dahulu.
Minneapolis, Minnesota
Di Amerika ini banyak sekali yang namanya sculpture garden. Salah satunya ya Minneapolis Sculpture Garden dengan ikon yang terkenal berupa sendok dengan buah cherry di atasnya. Minneapolis merupakan kota besar yang punya kota kembaran bernama St. Paul. Konon kabarnya Minneapolis dan St. Paul suka bersaing dalam banyak hal, mulai dari tata kota sampai bangunannya. Makanya saya heran waktu melihat bentuk katedral di St. Paul, kok rasanya sebelumnya sudah lihat bentuk bangunan yang sama sebelumnya. Setelah baca sana baca sini, baru ngeh kalau dua kota ini memang saingan. Hihihi, seperti kakak adik ya 😀
Mt. Rushmore, South Dakota
Pernah lihat pahatan wajah Presiden berukuran raksasa? Nah, pahatan itu bernama Mt. Rushmore National Monument yang merupakan salah satu alasan kuat bagi kami untuk melangsungkan trip kali ini. Sebenarnya kami sempat ragu untuk ke sini karena jarak yang jauh dari tempat tinggal. Berhubung ternyata ada kesempatan dan dana, jadilah Mt. Rushmore masuk dalam agenda.
Di tengah perjalanan menuju Mt. Rushmore kami melihat gulungan jerami yang berasal dari beberapa tanaman seperti oat, barley dan gandum yang dipotong, dikeringkan dan kemudian digulung untuk dijadikan pakan ternak. Iseng-iseng mampir dan foto sebentar ah 😀
Sejak kunjungan ke Arizona beberapa bulan sebelumnya, saya jadi ketagihan mampir ke National Park. Bagaimana tidak, National Park di Amerika ternyata memang patut dikunjungi. Pemandangan yang ditawarkan sungguh memukau dengan kondisi lingkungan bersih dan terawat baik, parkir yang memadai dan ketersediaan toilet serta air minum yang bagus. Jadilah saya mencari tahu apakah di sekitar Mt. Rushmore ada National Park atau tidak. Ternyata ada Badlands National Park yang terdiri dari gunung-gunung batu, mirip seperti Grand Canyon hanya saja tidak se-menakjubkan seperti Grand Canyon 😀
Harus diakui, Amerika paling jago menanamkan rasa nasionalisme ke penduduknya melalui beberapa tempat wisata. Mt. Rushmore merupakan salah satu bukti nyata. Siapa lagi coba yang punya ide mengabadikan pahlawan negaranya ke dalam bentuk pahatan di batu alami selain negara ini? Tempat wisata dipadu dengan sejarah, ternyata merupakan kombinasi maut!
Devils Tower National Monument, Wyoming
Thanks to Steven Spielberg yang mengangkat monumen ini dalam film buatannya di tahun 1977 yang berjudul Close Encounters of the Third Kind. Saya belum pernah menonton film ini, tetapi suami saya kebetulan penggemar science fiction dan cukup terkesan dengan film alien ini. Walaupun tidak sampai masuk gerbang, kami cukup puas dengan memotret monumen ajaib ini dari jauh.
Yellowstone National Park, Wyoming
Ke Wyoming belum sah kalau belum ke Yellowstone. Itu kata saya yang terpesona oleh gambar-gambar di Google Images sewaktu gogling tentang Yellowstone. Aslinya ternyata lebih menakjubkan. Yellowstone makin menjadi obyek wisata yang layak direkomendasikan dengan adanya fakta bahwa National Park ini letaknya bersebelahan dengan Grand Teton National Park. Di Grand Teton banyak danau-danau luas yang saking jernihnya sampai menjadi cermin pemandangan di atasnya. Lihat saja foto di bawah ini.
Geyser yang ada di Yellowstone juga memiliki warna biru kehijauan yang istimewa. Kebetulan saat itu saya mengenakan kaos hijau yang tanpa disengaja ternyata matching dengan warna geyser, hihihi
Idaho Falls, Idaho
Awalnya saya menyangka kota ini disebut Idaho Falls karena ada Falls alias air terjun yang istimewa. Ternyata oh ternyata.. nggak ada! Tertipu sedikit :p. Demi melengkapi kaul melewati 30 negara bagian, mau tak mau Idaho terpaksa dikunjungi juga walaupun hanya mampir dan memotret Gereja Mormon dari luar, hahahaha.. Habis mau bagaimana lagi, tidak ada bangunan atau tempat wisata yang ikonik dari Idaho Falls. Gereja Mormon disebut juga dengan Temple. Terus terang saya baru tahu kalau nama resmi Gereja Mormon itu Church of Jesus Christ of Latter-day Saints. Pantesan sewaktu celingak celinguk mencari kata-kata Mormon kok tidak ada. Suami saya tertawa waktu saya ceritakan bahwa saya mencari-cari Mormon dan tidak ketemu 😀
Salt Lake City, Utah
Setelah dari Idaho Falls kami lanjut ke Vatikan-nya Mormon, yaitu Salt Lake City. Kota ini benar-benar serba Mormon. sampai-sampai jalan utamanya diberi nama berdasarkan jaraknya dari Temple Square! Saya geli sendiri kalau ingat salah satu curhatnya Annie, salah satu terpidana mati dalam Cell Block Tango. Cell Block Tango ini adalah lagu di pertunjukan teater Broadway Chicago yang bunyinya kurang lebih begini:
I met Ezekiel Young from Salt Lake city about two years ago and he told me he was single and we hit it off right away. So, we started living together. He’d go to work, he’d come home, I’d mix him a drink, We’d have dinner. Well, it was like heaven in two and a half rooms. And then I found out, “Single” he told me? Single, my ass. Not only was he married …oh, no, he had six wives. One of those Mormons, you know. So that night, when he came home, I mixed him his drink as usual. You know, some guys just can’t hold their arsenic.
Rocky Mountain National Park, Colorado
Colorado terkenal akan keindahan alamnya. Saking luar biasanya, Colorado sampai menyediakan beberapa scenic drive, yaitu jalan dengan suguhan pemandangan di sisi kanan dan kirinya. Foto di bawah ini diambil di pinggir jalan lho, alias pemandangan gratis sehari-hari. Ckckck…
Nah kalau foto berikutnya merupakan foto yang diambil di Rocky Mountain National Park. Namanya Rocky, mana bebatuannya? Ada di foto yang lain, hehehe
Santa Fe, New Mexico
Saya sempat kecewa sewaktu memasuki kota Santa Fe karena kotanya terlihat biasa saja, sama seperti kota lain. Ternyata penilaian saya salah besar. Setelah masuk area downtown, Santa Fe menunjukkan keunggulannya dari kota-kota lain di Selatan. Pusat kotanya unik dengan bangunan-bangunan bernuansa kecokelatan dan beberapa di antaranya terbuat dari tanah. Selain itu barang dagangan yang dipajang berbau etnik, mirip dengan Jogja.
Sandia Peak, New Mexico
Tak jauh dari Santa Fe ada kota besar lain bernama Albuquerque (saya harus gogling dan copy paste nama kota ini supaya tidak salah tulis). Kalau mencari informasi mengenai Albuquerque di TripAdvisor, nama Sandia Peak Tramway muncul di tempat kedua dalam daftar atraksi paling menarik. Setelah mengunjunginya langsung, saya tak heran dengan skor yang tinggi untuk tempat ini, karena memang cukup menarik. Di sini kita bisa menikmati pemandangan dari dalam kereta gantung alias tramway yang lintasannya sepanjang 3.7 mi (6 km). Cukup membuat deg-deg an ya, mengingat lintasan ini berada di ketinggian 10,000 kaki di atas Sandia Mountains.
Petroglyph National Monument, New Mexico
Kalau obyek wisata yang satu ini benar-benar obyek yang kurang kerjaan bagi kami karena memang awalnya tidak ada niat ke sini. Hanya karena alasan masih banyak waktu tersisa sebelum melanjutkan perjalanan ke kota berikutnya lah yang mendorong kunjungan ke National Monument unik ini. Di sini pengunjung diharuskan hiking dengan lintasan yang curam, penuh batu, gersang dan hanya ditemani bebatuan dengan ukiran simbol-simbol khusus. Perjalanan yang lucu juga untuk dikenang, hehehe..
Amarillo, Texas
Bagi penonton setia Man vs Food di Travel Channel pasti tahu restoran steak ternama ini: Big Texan Steak Ranch. Promo luar biasa yang digembar gemborkan adalah tantangan menghabiskan seporsi besar daging steak (72 oz alias 2 kilogram) lengkap dengan side dish-nya dalam waktu 60 menit! Whew! Saat itu ada 2 orang yang mencoba menaklukkan tantangan itu. Salah satunya kalah di menit ke 48, sementara saya tidak tahu nasib penantang yang satu lagi. Di lembaran menu Big Texan disebutkan bahwa pemenang tantangan tertua adalah nenek berusia 68 tahun, sementara saya lupa yang termuda usia 11 atau 12 tahun. Whew lagi!
San Antonio, Texas
Saya selalu penasaran dengan Texas. Konon kabarnya ‘everything is bigger in Texas’, jadilah saya ingin membuktikan, benarkah memang lebih besar? Fakta yang pasti, Texas memiliki banyak kota besar seperti Houston, San Antonio, Dallas, Austin dan Fort Worth. Selama perjalanan kemarin kami hanya melewati San Antonio dan Dallas dan keduanya ramai luar biasa! Jalan raya dalam kota terdiri dari 6 lajur di satu sisi, jadi total ada 12 lajur kiri dan kanan. Jalan layang melintang di mana-mana. Ditambah dengan melihat porsi steak yang kami santap malam sebelumnya di Amarillo, saya makin maklum dengan tagline itu.
Yang jelas alasan utama ke San Antonio adalah berkunjung ke gua besar di bawah tanah yang bernama Natural Bridge Caverns. Kami mengambil paket Discovery tour yang berlangsung selama 60 menit. Tour guide kami yang bernama Rachel cantik sekali, dengan tampilan bagaikan model: rambut pirang, langsing dan bibir merah. Selain cantik, Rachel jelas menguasai pengetahuan seputar gua, terlihat dari penjelasan dan jawabannya atas pertanyaan yang diajukan pengunjung.
Dallas, Texas
Saya tidak menyangka kalau di tahun 2013 ini masih ada drive-in theater! Di dekat Dallas kami sempatkan untuk mengunjungi bioskop unik ini. Cukup dengan mengeluarkan uang sebesar $6 per orang, kami bisa menonton 2 film sekaligus! Nontonnya bagaimana? Cukup dengan duduk atau berbaring di dalam mobil sambil menyetel radio di frekuensi yang ditentukan, sediakan camilan, pengunjung bisa menyaksikan film dengan nyaman. Pengunjung malam itu lumayan ramai, di screen kami saja ada sekitar 10 mobil lebih.
Memphis, Tennessee
Walaupun awalnya kota Memphis tidak termasuk dalam itinerary perjalanan kami, ternyata kota ini menarik juga. Seperti halnya Springfield dengan Lincoln, Salt Lake City dengan Mormon, Memphis identik dengan Elvis. Di sini kami berkunjung ke Graceland, museum Elvis yang berisi mansion semasa hidup, beberapa galeri tempat penghargaannya disimpan, sampai makam sang Raja Rock and Roll ini. Untung saja saya sempat mencari informasi mengenai Graceland. Salah satu Yelp user memberi tip untuk gogling ‘50% discount for Graceland’. Saya menuruti sarannya dan mendapatkan link ke kupon diskon yang dimaksud. Sebelum berangkat menuju Graceland, kami mampir dulu ke Public Library untuk mencetak kupon diskon tersebut. Lumayan banget lho diskonnya!
Nashville, Tennessee
Nashville merupakan kota musik, dengan country sebagai aliran musik utamanya. Sayang sewaktu kami sampai di Nashville sudah terlalu sore sehingga museum-museum musik sudah tutup. Apa boleh buat, kami harus cukup puas dengan berjalan-jalan di kota.
Corbin, Kentucky
Lagi-lagi demi memenuhi kaul 30 negara bagian, kami memutuskan mampir Kentucky yang pada akhirnya memutuskan kota inilah tujuan kami. Kenapa ke Corbin? Karena di sini ada toko pertama Kentucky Fried Chicken, hahahaha
Shenandoah National Park, Virginia
National Park ini masuk dalam itinerary karena konon kabarnya cukup indah. Ternyata? Lumayan sih, tetapi tidak seperti yang saya harapkan. Usut punya usut, sepertinya saya salah musim berkunjung ke sini karena Shenandoah jauuuuuh lebih menawan di saat musim gugur.
Melihat rincian perjalanan beserta peta di bagian awal, sudah jelas khan mengapa trip ini saya namakan Midwest Trip. Yang jelas trip ini merupakan salah satu yang paling berkesan buat saya dan suami karena seluruh perjalanan ditempuh dengan mobil dan disetir oleh suami saya sendiri. Maklum, saya tidak bisa menyetir dan tidak punya SIM, hehehe
Beberapa tip hemat yang kami jalankan dalam perjalanan ini:
-
Membawa rice cooker dan seluruh peralatan makan. Saya sebut ‘seluruh’, karena memang benar-benar semua perabotan makan dibawa
-
Sempatkan mampir ke supermarket besar di kota tujuan untuk membeli lauk matang dan camilan
- Tak perlu membeli banyak souvenir karena cukup menghabiskan tempat di dalam mobil
Mungkin tips di atas tidak berlaku bagi semua orang, tetapi tidak ada salahnya berbagi khan *wink*
n1ngtyas' blog 