Sedona adalah kota kecil di negara bagian Arizona. Hal yang membuatnya istimewa adalah bebatuan merah yang berderet cantik dan memantulkan warna oranye keemasan di kala matahari terbenam. Karena saat itu sudah memasuki Spring jadi matahari terbenam agak larut, sekitar setengah 8 malam. Kalau musim panas lebih malam lagi, sekitar jam setengah 9 (CMIIW).
Sunset di Sedona memang sangat indah, sayang kami tidak berhasil mengabadikannya dalam bentuk dua dimensi. Hasil foto yang didapat kurang dapat mewakili kecantikan pemandangan yang sebenarnya. Tapi kalau punya kesempatan, Sedona sangat direkomendasikan untuk dikunjungi.
Sebenarnya saat itu teman merekomendasikan untuk mengunjungi the Church of Holy Cross, karena pemandangan dari pekarangan gereja yang terletak di atas bukit itu sangat bagus. Katanya kita bisa melihat hampir seluruh landscape red rock Sedona dari sana. Sayang, ternyata gereja itu telah tutup dari jam 6 sore saat kita sampai di sana.
Tetapi untungnya di sepanjang jalan antara Sedona sampai Grand Canyon terdapat banyak scenic view spot di mana pengunjung bisa parkir sejenak menikmati pemandangan. Saya memperhatikan di sana ada satu kawasan yang sangat hidup, toko, restoran, hotel dan cafe berjejer padahal beberapa ratus meter kemudian kosong tak ada apa-apa. Pemerintah setempat rupa-rupanya telah menyulap kawasan yang nampaknya tidak ada apapun selain batu-batuan merah menjadi kawasan wisata yang menyenangkan dan nyaman. Jadi apabila tertarik ingin menyambut sunrise di Sedona bisa saja menginap di salah satu hotel yang tersedia. Tentu saja harga per malam di kawasan ini lebih mahal dibanding harga hotel di kawasan Grand Canyon, tujuan kami berikutnya.