Program English Conversation Group dari kampus suami ternyata sudah memasuki tahun ke-25. Tanggal 26 April lalu diadakan perayaan untuk memperingatinya. Semua peserta dari berbagai group dan leader diundang hadir. Bukan hanya peserta, tetapi pasangan (suami atau istri) juga diminta datang. Yang namanya acara kumpul-kumpul pasti tidak lengkap tanpa makanan dan minuman. Beragam makanan disediakan di sana mulai dari buah-buahan, keju, crackers, roti, humus, sejenis makanan India yang saya lupa namanya, sushi, spring roll, scallop, cake dan bermacam minuman.
Awal-awal datang saya masih agak-agak sungkan untuk berbaur dengan tamu. Apalagi teman satu group saya belum banyak yang hadir. Untung saja suami bisa memulai ngobrol dengan tamu yang lain jadi saya bisa ikut nimbrung. Sampai akhir acara saya malah tidak sempat ngobrol dengan satu group saya karena sudah terlanjur duduk di tengah group lain.
Pertemuan ini juga merupakan pertemuan terakhir saya dengan Ryoko dan Misako. Keduanya akan kembali ke Jepang. Sebelum acara dimulai Ryoko sempat menemui saya dan memberikan kenang-kenangan berupa origami hasil karyanya. Wah saya senang sekali menerimanya karena merasa diistimewakan.
Ryoko hari itu berdandan lain dari yang biasa saya temui. Cantik..
Satu hal yang saya ingat, group leader saya sempat mengatakan bahwa di awal pertemuan dengan Ryoko dan Misako, keduanya tidak bisa berbahasa Inggris. Tapi sekarang bahasa Inggris mereka lumayan lancar. Saya memperhatikan setiap pertemuan mereka pasti membawa kamus elektronik. Saat mereka memperlihatkan kamus itu saya berkomentar “Whoa, I can not read any single word in your dictionary!”
Pada perayaan ini beberapa group leaders dipanggil maju ke depan dan diperkenalkan satu per satu. Ternyata ada yang aktif berpartisipasi sejak 1999 sampai 2012 lalu. Wah itu sih sejak saya lulus SMA sampai lulus kuliah bahkan sampai 2 kali resign dari kantor, hahaha! Total ada 20 volunteer yang hadir. Ternyata volunteerย bukan hanya warga negara Amerika saja, ada yang berasal dari Belanda, Thailand dan negara-negara ย Asia lainnya. Volunteer yang bukan berasal dari Amerika hanya dicantumkan dalam pamflet yang diedarkan di awal acara, karena tidak mungkin khan mereka diundang hadir ke acara ini. Usia volunteer ini pun beragam. Ada yang mahasiswa, ada yang sudah senior, bahkan juga ada suami istri yang dua-duanya sempat aktif berpartisipasi.
Secara keseluruhan sih acara berlangsung lancar dan lumayan meriah. Saya sendiri juga terkesan dengan tatanan acara dan ย dekorasi yang apik. Konon kabarnya hampir tiap semester diadakan acara semacam ini.