Berbarengan dengan mekarnya cherry blossom di DC, setiap tahun digelar National Cherry Blossom Festival yang pada puncaknya dirayakan dengan parade. Nah hari kedua kami di DC dihabiskan dengan menonton keramaian parade ini. Parade dimulai sejak jam 10 pagi dan diakhiri jam 12 siang dengan jalur sepanjang Constitution Ave mulai dari 7th sampai dengan 17th St. Kami mengambil posisi di belakang Smithsonian National Museum of American History, karena kebetulan paling dekat dengan pintu keluar subway station yang kami naiki, hehehe. Apalagi saat kami datang parade sudah berlangsung separuh jalan sehingga tidak sempat mencari spot lain yang lebih sepi. Sayang karena waktu yang terbatas kami tidak sempat mengunjungi aneka museum di sini. Kapan-kapan sajalah main ke DC lagi 😀
Parade berlangsung ramai dan meriah. Tapi lama-lama capek juga terus-terusan berdiri, hehehe. Pelan-pelan saya mundur dari keramaian dan memilih duduk di area dekat museum. Untung saja letaknya cukup tinggi, jadi sambil duduk pun masih bisa melihat-lihat.
Kalau menurut saya sih memandang cherry blossom di hari sebelumnya lebih menarik ketimbang menonton parade. Tapi tiap orang mungkin pendapatnya berbeda ya. Salah satu faktor yang agak mengecewakan adalah di hari ini angin tidak terlalu kencang sehingga kelopak sakura tidak banyak yang berguguran. Selain itu juga terlalu banyak orang, tidak seperti kemarin yang memang lebih sepi dari pengunjung. Duh, bener-bener deh situasi DC saat itu sudah mirip dengan Jakarta. Macet, panas, orang di mana-mana. Tapi masih lebih teratur di sini sih, hehehe.. Walaupun macet tapi teratur. Kebayang ngga?
Setelah parade selesai kami dan host, keluarga Mas Andri, piknik di tepi Tidal Basin. Bagian ini nih yang menyenangkan. Berteduh di bawah pohon, gelar tikar, makan dan leyeh-leyeh sesaat. Jadi ingat masa kecil dulu, sering diajak piknik ke luar kota.
O iya, saya juga sempat melihat pasangan yang melakukan foto pre-wedding di sini. Sayangnya demi mendapatkan momen yang bagus untuk foto-foto mereka, mereka sengaja menggoyang-goyangkan ranting pohon sakura, sehingga sakura itu berguguran tidak secara alami. Padahal hanya memegang bunganya saja sebenarnya dilarang, dan lagi beberapa personel berwenang memang sengaja ditugaskan untuk mengingatkan pengunjung soal itu.