Transit di bandara JFK cukup lama, sekitar 7 jam. Keluar dari bandara internasional kami sempat bingung harus ke mana lagi. Untung saja di bandara banyak sukarelawan yang memakai rompi dan menyapa turis yang kebingungan. Mereka juga memberi peta terminal mana yang harus kami datangi dan ke arah mana kami harus menuju.
Saat menyebutkan bahwa penerbangan berikut kami menggunakan JetBlue Airways, mereka memberikan petunjuk agar kami beralih ke Terminal 5 (terminal khusus untuk JetBlue). Di saat seperti ini saya sangat bersyukur bagasi kami berdua hanya 27 kilogram! Karena walaupun ada fasilitas trolley, tapi trolley di sini tidak gratis. Di JFK ada 8 terminal (untuk berbagai maskapai), dan untuk menghubungkan 1 terminal dengan terminal yang lain disediakan fasilitas AirTrain, dan khusus antar terminal, farenya gratis!
Kami sempat menaiki AirTrain untuk memutari seluruh terminal di JFK. Jujur saja, sebenarnya kami tersesat mencari Burger King yang pada akhirnya tidak dapat ditemukan, hahaha.. sudahlah. Kalau terbiasa dengan transportasi umum di Jakarta, di sini akan tergumun-gumun (aih, apa ya bahasa Indonesianya tergumun? Tercengang?)
Transit yang cukup lama kali ini saya habiskan dengan terkapar di kursi tunggu bandara. Untung saja di sini ada wifi gratis, jadi selama saya tidur suami asyik sendiri dengan iPad.
Pukul 23.00 waktu setempat kami berangkat menuju Syracuse, Heran juga, ternyata banyak yang pergi ke kota kecil ini. Penumpang pesawat kecil ini penuh. Saya tidak bisa review makanan atau bagaimana pelayanan di pesawat ini karena begitu sampai di tempat duduk saya langsung pasang penutup mata dan tertidur sampai saatnya turun pesawat :D. Penerbangan ke Syracuse sendiri dijadwalkan hanya 60 menit, tapi sesaat setelah landing, sang pilot mengumumkan kalo flight lebih cepat dari jadwal dan hanya memakan waktu 45 menit saja, dan sontak para penumpang di pesawat langsung memberikan aplaus meriah kepada sang pilot, lucu…
Di Syracuse Hancock International Airport kami menemukan banyak sofa empuk yang kemudian tentu saja dimanfaatkan buat tidur dengan layak. Rasanya nikmat bisa meluruskan pinggang. 9 jam berlalu tanpa terasa. Kami memang merencanakan menginap di bandara, menunggu sampai terang sebelum menuju ke apartemen sewaan kami.
Leave a Reply